PERSADARIAU, PEKANBARU – Pelaku penambangan hasil alam berupa batu kerikil dan pasir (galian C) secara ilegal yang di sangkakan telah melanggar Pasal 158 Undang Undang Nomor 3 Tahun 2020 oleh Ditreskrimsus Polda Riau, terus berusaha meyakinkan awak media bahwa dirinya benar telah menjalani persidangan di Pengadilan hingga dikeluarkan putusan sidang.
“Saya ditahan di Polda selama 15 hari setelah itu saya dibawa oleh polisi ke kejaksaan, ucap N kepada awak media saat wawancara di kafe Radja Koffie jalan HR Soebrantas, hari Rabu (10/5/23).
Sebelum dibawa ke meja hijau, N menyebutkan nama oknum anggota kepolisian dan nama oknum jaksa yang membantu meringankan hukuman mengenai perkara yang sedang dijalaninya
Kasus saya di pegang oleh inisial T kalau tak salah sekarang sudah pensiun dan Kasubdit nya inisial D waktu itu. Dari Polda saya dikawal 2 orang petugas dan di serahkan ke jaksa namanya NUR, jaksa itu aslinya berdarah Kampar. Saya pun tidak tahu itu pengadilan dimana karena Daring (Dalam Jaringan, red),” sebutnya.
“Istri dan anak-anak saya pernah datang ke rumahnya T, supaya membantu agar hukuman saya tidak berat. Setelah vonis, saya pun tidak ada ditahan karena menjadi tahanan kota. Karena masalah saya sudah selesai, maka saya ikut berpolitik dan rencananya mau maju pileg besok” pengakuan N.
Terkait oknum Jaksa yang di maksud oleh N, Tim awak media berusaha menghubungi Kepala Penerangan dan Hukum serta Asisten Intelijen pada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, akan tetapi pihak Kejati belum merespon konfirmasi yang di layangkan wartawan, Senin (15/5/23).
Dilansir dari laman Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Kota Pekanbaru, dapat dilihat pada Nomor Perkara : 213/Pid.B/LH/2022/PN Pbr, Tanggal Register : 18 Maret 2022, sebagai Terdakwa Nazarudin alias Nazar bin Anwar.
Dalam sidang putusan pada Tanggal 8 Juni 2022, Hakim memutuskan, Bahwa terdakwa dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 1 (satu) Tahun dan 8 (delapan) Bulan, dan pidana denda sebanyak Rp 1.000.000.000,00. Dengan ketentuan jika denda tersebut tidak dibayar oleh terdakwa akan diganti dengan pidana kurungan penjara selama 2 (dua) Bulan.
Penulis : Sus/Tim