PERSADARIAU ,BATAM — Warga Kampung Pasir Panjang, Kalurahan Rempang Cate, Kecamatan Galang di Pulau Rempang menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Posko Bantuan Hukum Solidaritas Nasional untuk Rempang.
Tidak seperti biasanya warga Pasir Panjang memperingati Maulid Nabi justru di Posko Bantuan Hukum Solidaritas Nasional Untuk Rempang bukan di Mesjid, hal ini dikarenakan kondisi warga Pasir Panjang yang masih berduka, menerima kenyataan kampungnya di usik dan direncanakan digusur.
Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 16.00 WIB ini diawali dengan arakan-arakan. Warga berjalan dengan membawa Bunga Mayang, Pulut Paha (telur rebus yang diikat ke bunga yang ditancapkan ke beras ketan berwarna kuning dalam wadah).
Bunga Mayang dan Pulut Paha ini selalu hadir dalam setiap kegiatan adat Masyarakat Melayu. Seperti Khataman Al-quran, Upacara Pernikahan, Sunatan dan kegiatan adat lainnya.
Hadirnya simbol Adat Melayu dalam kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriyah ini, menandakan eksistensi Masyarakat Melayu di Pasir Panjang dan Pulau Rempang.
Prosesi selanjutnya, warga yang berjalan dengan membawa simbol Melayu ini kemudian duduk melingkari area utama acara. Di sana ada pembacaan Ayat Suci Al-Quran setelah pembukaan dan sambutan.
Acara ini adalah proses pembacaan Maulid yang dilakukan secara bergantian oleh masyarakat yang hadir. Berlanjut dengan melantunkan Shalawat bersama-sama.
Shalawat dibacakan dalam posisi berdiri, salah satu warga berkeliling membagikan telur dan beras ketan kuning kepada semua peserta. Disusul warga lain yang membawa kembang dan menyemprotkan parfum kepada peserta yang sudah menerima telur.
Tidak hanya Warga Kampung Pasir Panjang, warga dari kampung-kampung lain juga datang ke lokasi acara ini. Warga Kampung Tanjung Banun, Monggak, Kampung Baru dan beberapa kampung lain di Pulau Rempang hadir dalam acara Maulid Nabi Muhammad 1445 Hijriyah ini.
Dalam serangkaian acara, warga Pasir Panjang berharap agar tidak direlokasi ataupun di geser ke kampung lainnya karena tidak ingin kehilangan jejak sejarah kampung melayu.