Siapa yang tidak mengenal jajanan Cakwe atau Cakue. Makanan merakyat berbentuk persegi panjang ini kerap diburu banyak orang sebagai teman menyeduh kopi maupun teh hangat di pagi hari.
Namun tahukah anda, bahwa jajanan lezat tersebut memiliki arti yang unik atau bahkan cukup menakutkan bagi sebagian orang.
Cakwe (Cak-we, red) yang di yakini sebagai salah satu penganan tradisional Tionghoa, didalam dialek Hokkian yang berarti hantu yang digoreng (油炸鬼, hanyu pinyin: You Zha Gui).
Kudapan yang masih satu jenis dengan Donat ini merupakan menu yang disajikan untuk sarapan dengan di cocol saus pedas manis.
Bahan dasar tepung beras dengan adonan sedikit soda itu ternyata memiliki histori yang sangat kuat dengan kematian seorang Jenderal dan istrinya yang begitu di cintai rakyat Tiongkok.
Cak-we, begitu lidah orang Indonesia menyebutnya, mulai populer pada zaman Dinasti Song, berawal dari matinya Jenderal Yue Fei yang terkenal akan nasionalismenya akibat difitnah oleh Perdana Menteri bernama Qin Hui.
Mendengar kabar kematian Yue Fei, dikutip dari Wikipedia, rakyat Tiongkok kemudian membuat 2 batang kecil dari adonan tepung beras yang melambangkan Qin Hui dan istrinya lalu digoreng untuk dimakan. Ini dilakukan sebagai simbolisasi kebencian rakyat atas Qin Hui.
Setelah tahu artinya, apakah kamu masih mau makan Cakwe guys? Kalau mimin tetap akan melahap si Hantu Goreng, selama bahannya tidak diganti dengan si hantu ya guys.