Dengan Modal Rp 2,4 M, BUMD Tuah Sekata Digenjot Capai Target Hingga 7 Miliar
PERSADARIAU, PELALAWAN — Perusahaan umum daerah (Perumda) BUMD Tuah Sekata sukses mencapai target realisasi tahun 2022 sebesar 73,92 persen atau setara dengan 1,4 miliar rupiah (Rp 1.416.733.357).
Perusahaan plat merah tersebut mampu menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) secara sehat sepanjang empat tahun belakangan ini sejak 2019 hingga 2022.
Tangan dingin Tengku Efrisyah Putra. S. Sos sejauh ini berhasil membawa BUMD Tuah Sekata meraih penghargaan ditingkat nasional kategori Top BUMD Award Bintang 5 di tahun 2023. Meski sejak awal berdiri, pemerintah daerah Pelalawan belum pernah menambahkan penyertaan modal dari anggaran awal sebesar Rp 2,4 miliar.
Alih-alih mendapat dukungan, BUMD Tuah Sekata justru mendapat tekanan dari tim badan anggaran (Banggar) DPRD Pelalawan.
Juru bicara tim Banggar, Abdul Nasib mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan evaluasi terhadap kinerja direktur BUMD Tuah Sekata.
” Kenapa kami rekomendasi untuk evaluasi BUMD Tuah Sekata disebabkan Dirut tidak bisa menjaga komitmen terhadap penyumbang PAD Pelalawan. Saat pembahasan tim BANGGAR dengan BUMD, untuk anggaran tahun 2022 itu BUMD dibebankan terkait penyumbang pad itu sebesar Rp 7miliar.
Namun hanya tercapai Rp 1,4 miliar,” ujarnya kepada Persadariau.
” Kemudian untuk anggaran tahun 2023, itu Dirut BUMD menaikan target PAD nya dari 7 miliar ke 9 miliar. Kami menilai itu akan jauh dari harapan, Krena kita berkaca dari hasil 2022. Kita juga sudah tanyakan ke BUMD berapa betul kesanggupan pak direktur untuk menyumbang PAD. Dia menyanggupi bahkan bisa mencapai 10 miliarpun dia siap. Dia sempat bilang siap mundur sebagai direktur BUMD itu dihadapan tim Banggar dan TAPD,” kata Abdul Nasib menjelaskan.
Ketika disinggung mengenai unit BUMD Bank Dana Amanah yang juga mendapat suntikan dana dari pemerintah daerah, Ia mengaku akan dilakukan evaluasi secara bergantian. Bahkan ia pernah menyarankan kepada Pemkab Pelalawan untuk menutup Bank Dana Amanah.
” Saya meminta dana amanah itu dibubarkan. Nol rupiah untuk penyumbang PAD. Kalau Tak salah 3 atau 5 tahun itu. Pada saat itu sudah saya minta untuk mundur,” ujarnya.
Ditempat terpisah, direktur BUMD Tuah Sekata Tengku Efrisyah Putra ketika ditanyai mengenai target sebesar Rp 7 miliar seperti yang disampaikan tim Banggar DPRD Pelalawan, ia menampik hal itu tidak berdasarkan datatable.
” Sesuai dengan RKP kita, target yang sebenarnya itu 1,9 miliar tercapai 1,4 miliar alias 74 persen. Kalau yang 7 miliar itu kan kita sampaikan jika ada penyertaan modal,” kata Tengku Putra saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (26/7/2023) siang wib.
” Jadi begini, kita minta penambahan modal dalam artian sokongan dari pada DPRD untuk memberikan beberapa bisnis baru, seperti pasar kemudian beras Penyalai, kemudian kita mau buka pelabuhan, lepas tu pasar beberapa bisnis baru,” jelasnya.
(FA)