Gambar : Ilustrasi
PERSADARIAU, PELALAWAN — Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau ramai menjadi buah bibir adanya kabar dugaan Pungutan liar (Pungli) yang dilakukan oknum pegawainya dalam pengurusan akta kelahiran dan dokumen kependudukan lainnya.
Kabar tersebut diketahui setelah bukti percakapan seorang warga dari Nias yang meminta di uruskan pembuatan identitas diri dengan oknum pegawai kelurahan itu beredar ke publik dari mulut ke mulut.
Menelusuri kebenaran informasi tersebut, Persada Riau kemudian menemui oknum pegawai bernama Susi yang namanya disebut-sebut sebagai orang yang menerima sejumlah uang.
Menurut pengakuannya, ia sempat menolak untuk membantu pembuatan akta kelahiran, KTP serta KK milik para pekerja dari daerah Nias itu. Selain tidak memiliki data sama sekali, pemohon juga mengimingi sejumlah uang agar Susi bersedia membantu.
” Sebetulnya saya tidak mau (menguruskan pembuatan dokumen, red), karena memang tidak ada data sama sekali. Tapi didesak entah siapa saya juga tidak kenal, sepertinya pimpinan pekerja gitu,” kata Susi kepada Persada Riau, Senin (30/10/2023).
Dalam percakapan antara dirinya dengan pria yang diduga sebagai kepala buruh warga Nias itu, Ia kerap menerima pertanyaan yang mendesak dirinya untuk segera menyiapkan dokumen yang diperlukan seperti Akta Kelahiran, beberapa buah KTP dan KK.
” Bingung saat itu, hampir sebulan saya mikirnya. Akhirnya saya minta tolong teman saya,” jelasnya.
” Disini saya yang dirugikan dengan pencemaran nama baik, kalau tidak ada kesepakatan antara keduanya tak kan terjadi transaksi kayak gini, data yang dikeluarkan dari dinas terkait sangat banyak membantu orang Nias itu, dari tidak ada data sama sekali sampai bisa data tu dipergunakan untuk keperluan anak-anak sekolah, apa kah itu salah, disini saya selaku membantu menjadi korban, masalah pembuatan data-data mereka,” ujarnya kecewa.
Pengakuan Susi, dokumen yang dibuatnya tersebut untuk 3 kepala keluarga, KK, 5 KTP akte nikah, dan sekitar 6 akte kelahiran anak dalam 1 keluarga.
Diwaktu berbeda, Bismina yang dikabarkan sebagai pihak yang meminta bantu pengurusan dokumen tersebut belum bisa dihubungi hingga berita ini diterbitkan.
FA