PERSADARIAU, PELALAWAN – Terpilih menjadi kepala Badan Pengelola Usaha (BPU) Universitas Riau Dr. Muhammad Syafi’i langsung mengundurkan diri dari jabatan Rektor Institut Teknologi Perkebunan Pelalawan Indonesia (ITP2I).
Hal ini mendapat kritikan dari Demisioner Presiden Mahasiswa ITP2I Raihan Afrinal Dumaianta. Dirinya sangat menyayangkan sikap yang di ambil oleh rektor ITP2I yang padahal baru dilantik tahun 2022 lalu, akan tetapi sudah mengambil jabatan yang lain.
Tentu kita sangat menyayangkan sikap yang telah beliau ambil, apalagi beliau baru satu tahun menjabat, ini sudah memilih jabatan yang lain,” ucap Raihan kamis (11/05/2022).
Kordinator Daerah BEM Se-Riau 2021 tersebut menyayangkan bahwa rektor ITP2I yang sudah dilantik untuk masa jabatan 2022-2026 ini ia duga tidak serius dalam menjalankan amanah untuk memajukan kampus ITP2I khususnya perkembangan pendidikan tinggi di Kabupaten Pelalawan dan masih banyak lagi tanggung jawab yang harus diselesaikan oleh ketua PGRI Riau saat ini.
Kondisi kampus langgam sekarang tidak ditempati lagi dan beliau berjanji akan membangun kampus ITP2I di kota pangkalan kerinci, namun entah apalah pertimbangan beliau hingga mengundurkan diri sebagai rektor ITP2I. Hal ini tentu buat kami mempertanyakan integritas beliau yang katanya berkomitmen memajukan dunia pendidikan khususnya di kabupaten Pelalawan ini”, pungkas Raihan.
Aktivis mahasiswa pelalawan ini berharap pihak yayasan Amanah Pelalawan dapat memilih secara teliti rektor yang akan menjabat di ITP2I dan benar benar orang yang komitmen.
“Harapan kita pihak yayasan benar benar teliti dalam memilih pimpinan kampus kedepannya, jangan sampai kampus yang kita cintai ini hanya menjadi batu loncatan saja,” tutup Raihan.
Diketahui bahwa setelah pengunduran diri dari Muhammad Syafi’i, kursi jabatan Rektor ITP2I diserahkan sementara kepada Reiza Mutia AR S.TP M.Eng yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Rektor I.
Dr Muhammad Syafii ketika di coba dikonfirmasi perihal keputusan dirinya lebih memilih mengabdi di universitas negeri Riau (UR) dibandingkan membesarkan kampus ITP2I belum memberikan jawaban hingga berita ini di terbitkan.
Laporan : rh