PERSADARIAU, JAKARTA — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian membuka kegiatan rapat koordinasi nasional (Rakornas) kick off pelaksanaan program penguatan pemerintah dan pembangunan desa (P3PD) tahun 2023, berlangsung di Hotel Grand Sahid Jakarta, Selasa (11/7/23).
Kegiatan tersebut diikuti oleh Gubernur se-Indonesia termasuk Gubernur Riau Syamsuar, kepala dinas pemberdayaan masyarakat desa, serta tamu undangan lainnya.
Mendagri menyampaikan bahwa diketahui visi Presiden RI Joko Widodo sejak periode pertama menjabat sebagai Presiden adalah membangun dari pinggiran.
Dia menerangkan, membangun dari pinggiran yang dimaksud adalah membangun dari desa, maupun dari perbatasan-perbatasan daerah yang ada di Indonesia.
Tito Karnavian menambahkan, di awal menjabat juga membentuk khusus menteri yang menangani desa, yakni Kemendes PDTT yang di kabinet-kabinet sebelumnya belum pernah ada.
“Dan yang lebih amat berarti untuk desa adanya alokasi Dana Desa semenjak tahun 2015 lebih kurang setiap tahun Rp70 triliun,” ucapnya.
Mendagri menambahkan, sudah saatnya membangun dari desa, mengembangkan potensi ekonomi di desa, serta mencari sumber-sumber potensi baru di desa.
Sehingga tidak terjadi ketimpangan orang yang hidup di desa dengan di kota, meskipun tinggal di desa akan tetapi rezekinya tetap setara rezeki di kota.
Dia mengharapkan dengan berkembangnya desa, maka taraf hidup masyarakat semakin meningkat, lapangan pekerjaan juga terbuka lebar.
“Saya mohon kepada bapak-bapak dan ibu-ibu dapat mendukung program ini (membangun dari pinggiran),” lanjutnya.
Tito Karnavian menerangkan, bakal ada pelatihan yang di khususkan untuk kepala desa dalam hal untuk kemajuan desa yang ada di Indonesia.
Sementara, Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan dari awal dia bertugas sebagai Gubernur, telah konsen untuk membangun desa di Riau.
Gubri Syamsuar mengungkapkan, Provinsi Riau sudah tidak lagi memiliki Desa Sangat Tertinggal dan Desa Tertinggal berdasarkan pengklasifikasian desa yang dilakukan oleh Kementerian Desa PDTT RI 2023.
Sebagaimana dikutip dari laman website www. idm.kemendes.go,id. Riau telah berhasil menuntaskan Desa Sangat Tertinggal dan Desa Tertinggal serta berhasil menaikkan status desa menjadi Desa Maju dan Mandiri dengan jumlah Desa Mandiri mencapai 590 desa dan Desa Maju sebanyak 570 desa.
Status Indeks Desa membangun (IDM) Provinsi Riau sebagai status perkembangan desa telah meningkat dari status desa Berkembang pada tahun 2022 menjadi Maju pada tahun 2023, dengan mengalami peningkatan peringkat dari 17 menjadi peringkat ke-6 dari 36 provinsi di Indonesia.
Keberhasilan Riau menuntaskan Desa Tertinggal dan memandirikan lebih dari 500 desa merupakan wujud komitmen Pemerintah Provinsi Riau dalam membangun desa yang telah digagas dan dilaksanakan secara sistematis di bawah kepemimpinan Gubernur Riau Syamsuar, sejak 2019 melalui Program Bantuan Keuangan Khusus dari Pemerintah Provinsi Riau kepada Desa (BKK Desa). Pada tahun 2019 jumlah Desa Mandiri di Riau hanya 10 desa dan masih terdapat Desa Sangat Tertinggal sebanyak 45 desa dan Desa Tertinggal sebanyak 422 desa.
“Alhamdulillah pada 2023 ini kita dapat tuntaskan Desa Sangat Tertinggal dan Tertinggal dan meningkatkan status kemajuan desa menjadi Desa Maju sebanyak 570 dan Desa Mandiri sebanyak 590 Desa,” ujar Gubernur Riau Syamsuar. **/rls