PERSADARIAU, PELALAWAN – Komisi satu DPRD Pelalawan rencanakan panggil pihak PT. RAPP dalam waktu dekat ini. Hal itu disampaikan ketua komisi satu, Nasaruddin US kepada Persadariau saat ditemui jelang rapat Paripurna DPRD Pelalawan pada Selasa (7/3/2023) siang wib.
Pemanggilan tersebut terkait adanya kecelakaan kerja yang menyebabkan matinya seorang karyawan PT. Nusareka Prima Engineering (PT. NPE) salah satu perusahaan Sub Kontraktor PT RAPP pada Februari lalu.
Tak lama setelah peristiwa mengenaskan tersebut, terjadi insiden dugaan kebocoran gas yang menyebabkan sebanyak 37 karyawan mengalami kesulitan bernafas dan dilarikan ke rumah sakit.
“Terkait dengan dugaan kebocoran gas, tentu ini juga menjadi pertanyaan kita ke pihak perusahaan. Apakah hal itu benar-benar terjadi, di mana lokasi kejadian dan bagaimana persisnya itu terjadi. Namun, tentunya juga harus menunggu hasil dari pemeriksaan dinas terkait,” kata Nasaruddin US, SH kepada Persadariau.
“Ini sudah kita minta penjelasan dari mereka, perusahaan menjelaskan saat para pekerja sedang berada di sekitar plant, itu bersamaan dengan adanya proses (start up, red) menyalakan mesin pabrik usai perawatan berkala, di mana saat itu juga dipengaruhi beberapa faktor lainnya, diantaranya bau belerang yang keluar dari cerobong yang mengeluarkan Asap,” jelas Nasarudin.
” Kami akan jadwalkan segera pemanggilan pihak perusahaan (PT RAPP), sedang di atur harinya,” ujarnya.
Politisi Golkar itu menekankan, keselamatan dan kesehatan kerja harusnya menjadi prioritas dalam bekerja.
Ia juga meminta kepada perusahaan agar bertanggung jawab, melakukan tindakan dan teguran kepada siapa saja yang tidak mematuhi atau melanggar SOP Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi karyawan, termasuk pekerja dari rekanan atau kontraktor.
“Kita minta perusahaan dan para kontraktor rekanannya agar selalu mengacu kepada SOP dan peraturan berlaku dalam aktifitas operasional serta terus mengawasi kontraktornya. Sehingga, kejadian laka kerja tidak akan terjadi lagi di kemudian hari,” tandasnya.
“Upaya yang kami lakukan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap para pekerja dan tentu saja masyarakat. Kita ingin mendapatkan informasi apa sebenarnya yang terjadi,” ungkapnya.