Gambar : ilustrasi/internet
PERSADARIAU, PELALAWAN — Pil pahit harus dirasakan oleh keluarga korban perkosaan pencari keadilan. IR (23) wanita penyandang disabilitas kembali terpaksa melahirkan seorang bayi laki-laki di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih.
Sebelumnya, ditahun 2019 IR juga mengalami perkosaan oleh terduga 3 pria bejat hingga melahirkan seorang bayi laki-laki, yang saat ini telah berusia sekitar 3,5 tahun.
Sayangnya, perjuangan pihak keluarga mencari keadilan belum terwujud. Menurut keterangan pihak unit PPA Kabupaten Pelalawan, proses hukum atas delik yang dialaminya ditahun 2019 silam, mentok dikarenakan tidak adanya biaya dari keluarga korban yang diklaim untuk biaya tes DNA.
Menyikapi kejadian yang sama terulang kembali terhadap IR, Kepala dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APP KB) Kabupaten Pelalawan, Prima Meredekawati mengaku tengah berkomunikasi dengan pihak Baznas untuk memenuhi kebutuhan hidup korban.
” Saat ini kami juga sedang berkomunikasi dengan Baznas,apakah memungkinkan korban menjadi penerima zakat konsumtif,” ujarnya kepada Persadariau, Ahad (19/11/2023).
Sesuai dengan Tupoksi dan SOP, Prima mengatakan unit UPT PPA pendampingan terhadap korban sudah di lakukan oleh tim dari UPT itu sendiri .
” Pendampingan kasus terhadap korban ,pendampingan oleh psikolog dan pemeriksaan kejiwaan, pendampingan oleh LBH/pengacara sampai upaya pembiayaan kelahiran di RSUD Selasih sudah kita upayakan melalui jamkesda,” jelasnya.
” Terkait kasus hukum,tentu kita berkoordinasi dengan Unit PPA Polres,” katanya.
Sempat dikabarkan dirinya tengah berlibur ke luar negeri (LN) dan dianggap tidak berempati terhadap persoalan yang terjadi. Prima mengatakan ia tetap konsen mendampingi kasus yang tengah viral di masyarakat itu.
” Saya dalam kondisi cuti dari jauh-jauh hari. Dan selama cuti saya berkomunikasi intens dengan kepala Unit PPA sebagai unit pengaduan dan perlindungan perempuan untuk berkoordinasi terkait langkah-langkah penyelesaian kasus,” jelas Prima.
FA