PERSADARIAU, KUALA LUMPUR – Universitas Islam Riau (UIR) meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universiti Teknologi Petronas (UTP) Malaysia di kampus UTP, Seri Iskandar, Perak, Malaysia, Rabu (1/3/2023).
Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan oleh Rektor UIR Prof Syafrinaldi dengan Vice Chancellor & CEO UTP Prof. Ts. DR. Muhamed Ibrahim Abd Mutalib, disaksikan oleh Gubernur Riau Syamsuar.
Hadir sejumlah petinggi UIR antara lain Ketua YLPI Prof Nurman, Prof Yusri Munaf dan Prof Ellydar Chaidir. Sedangkan dari UTP hadir Deputy Vice Chancellor Academic Prof. Ir. Dr. Hilmi Mukhtar, Deputy Vice Chancellor Student Affairs Prof. Ts. Dr. Nor Hisham bkn Hamid dan Dr. Azrai Hj. Abdullah.
Prof. Muhamed Ibrahim dalam sambutannya mengatakan MoU ini merupakan lanjutan kerjasama yang telah dilakukan UIR dengan UTP. Selama ini kerjasama telah terjalin terutama dalam hal pertukaran dosen dan mahasiswa, serta pengabdian masyarakat.
Kerjasama ini, kata Prof. Muhamed Ibrahim, akan dilanjutkan dalam bentuk penerimaan mahasiswa, peningkatan kapasitas dan kompetensi (skill) untuk akademisi dan profesional, penelitian bersama (joint research) antara UTP dengan UIR, pertukaran dosen, pertukaran mahasiswa dan pengabdian masyarakat.
Rektor UIR Prof. Syafrinal mengatakan kerjasama yang akan dilakukan merupakan wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Yakni, pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Selama ini masih bentuk pertukaran mahasiswa dan pengabdian masyarakat, nanti akan ditingkatkan ke bidang lain.
UIR akan mengirim mahasiswanya untuk menimba ilmu terutama jurusan teknik perminyakan, geologi dan teknologi informasi. ”Kita akan kirim mahasiswa dan dosen untuk kuliah S2 dan S3 serta pelatihan untuk menambah ilmu di UTP,” ujarnya.
Gubernur Riau Syamsuar mengucapkan tahniah atas penandatanganan MoU itu. Berbagi ilmu memang tidak ada batas negara. ”Semoga kerjasama ini dapat ditindaklanjuti oleh kedua universitas,” ujarnya.
Sebagai gubernur, katanya, pihaknya mensupport apa yang dirancang. ”Tadi saya sudah diskusi. Ada rencana mengirim mahasiswa ke UTP. Namun dalam pikiran saya, setelah tamat UTP bisa langsung kerja di Petronas. Tapi ternyata tidak,” katanya.
Namun tidak jadi masalah, sebab di Riau punya perusahaan migas, bahkan dua perusahaan migas milik daerah yakni BSP dan SPR Langgak. Walaupun demikian ada juga pegawai BSP yang berhenti kerja dan pindah ke Petronas. (**)