PERSADARIAU, KAMPAR – Salah satu lokasi tambang (quarry) galian C di Sungai Putih, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, di razia petugas kepolisian dari Mapolsek Tapung, pada 13 Juli 2024.
Kegesitan aparat terkalahkan dengan kelihaian pelaku penambangan yang diduga tanpa izin tersebut. Di mana setiba di lokasi, polisi tidak menemukan satu kegiatan apapun.
“Tidak ditemukan aktivitas pertambangan bebatuan diduga ilegal, namun tim hanya menemukan satu alat berat (excavator) yang dalam keadaan rusak,” ujar Kapolsek Tapung Kompol Nursyafniati, di sejumlah media online.
Sebelumnya diberitakan, pemilik quarry dan excavator itu adalah pria berinisial B. Dengan penuh keyakinan, ia mengatakan usahanya telah miliki izin meski hanya sebuah surat dari pemerintah desa.
“Saya sudah punya izin dan juga sudah diketahui aparat penegak hukum setempat,” ucap pria inisial B ini, dikutip Cakrawalanusantara.id.
Kemudian, Persada Riau meminta penjelasan kepada Bambang Rubianto selaku Kepala Desa (Kades) Sungai Putih, perihal surat yang dianggap sebagai izin penambangan oleh oknum B.
Bambang menuturkan, pemerintah desa mengajukan permohonan bantuan berupa material timbunan kepada pemilik quarry melalui surat tersebut.
“Surat yang kami berikan kepada Bukhori itu adalah surat permohonan bantuan timek atau krokos untuk memperbaiki jalan-jalan desa yg rusak. Dengan adanya permohonan tersebut, maka pak Bukhori menyetujui dan memberikan bantuan untuk perbaiki jalan desa,” ungkap Bambang Rubianto, belum lama ini.
Lalu Bambang tekankan, bahwa pihaknya bukan memberikan izin terkait aktivitas penambangan, “Bukan perizinan yang kami berikan, hanya minta bantuan timek atau krokos,” tegasnya.
Berdasarkan keterangan dari Kades Sungai Putih, awak media layangkan konfirmasi kepada Bukhori. Namun, hingga Sabtu (28/9/24) sore, pemilik tambang tersebut tak kunjung memberikan jawaban. **