Pabrik PT RAPP /sumber:int
PERSADARIAU, PELALAWAN — Pabrik bubur kertas terbesar di Asia Tenggara PT Riau Andalan Pulp and Paper milik Taipan Sukanto Tanoto dinilai belum memberikan kontribusi nyata dalam kemajuan ekonomi masyarakat lokal sejak awal berdiri 1993 hingga saat ini sudah 32 tahun.
Grup perusahaan Royal Golden Eagle itu dinilai abaikan hak tanaman kehidupan yang seharusnya sudah dinikmati masyarakat adat setempat disekitar wilayah perizinan PT RAPP.
Hal ini terungkap saat sidang paripurna penyampaian pidato Bupati dan Wakil Bupati Pelalawan di gedung DPRD Pelalawan, Pangkalan Kerinci, Rabu (4/3/2025). Anggota DPRD dari partai Demokrat, Asnol Mubarok, S.Sos M.Si menginterupsi sidang sakral tersebut.
“Izin pak bupati, di rapat paripurna ini izinkan saya menyampaikan harapan masyarakat Kelurahan Pelalawan terkait tanaman kehidupan, sejak tahun 1993 sampai 2025 ini. Artinya sudah 32 tahun PT RAPP belum satu rupiah pun memberikan kompensasi tanaman kehidupan kepada masyarakat Kelurahan Pelalawan,” kata Asnol Mubarak.
Menurutnya Kelurahan Pelalawan adalah satu-satunya desa di sepanjang Sungai Kampar yang belum di berikan kompensasi oleh RAPP.
“Saya mohon kepada bapak bupati dan wakil bupati Pelalawan bantulah masyarakat kami, saya sebagai anggota dewan dapil dua, dan kampung kita juga pak bupati mohon di bantu dan atensi oleh pak bupati dan pak wakil bupati,” tegasnya sebelum di mulainya paripurna istimewa DPRD Pelalawan itu.
Pihak RAPP mengkalim pihaknya sejauh ini taat dan patuh terhadap peraturan hukum dan regulasi yang berlaku di Indonesia.
” Perusahaan menghormati dan memahami semua aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat di sekitar wilayah operasi. Salah satunya adalah terkait kompensasi Tanaman Kehidupan. Sebagai perusahaan, kami memastikan bahwa RAPP selalu mematuhi semua peraturan hukum dan regulasi yang berlaku di negara Republik Indonesia. Kami secara aktif juga telah melakukan berbagai upaya dialog secara aktif dengan masyarakat di tingkat kelurahan untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi semua pihak,” kata Corporate Communications Head PT RAPP Aji Wihardandi kepada Persadariau, Rabu (5/3/2025).
” Kami selalu terbuka untuk bisa terus berdialog dan bermusyawarah melalui semua saluran komunikasi yang baik dan konstruktif untuk menjembatani kepentingan kedua belah pihak. Saat ini kami telah memberikan kompensasi di 8 desa di Kabupaten Pelalawan, melalui program yang disepakati oleh pihak perusahaan dan masyarakat, melalui proses dialog yang kontsruktif,” jelasnya menyakinkan.
FA