PERSADARIAU, PELALAWAN – Kekhawatiran degradasi keterwakilan anggota DPRD Partai Persatuan Pembangunan (PPP), baik di provinsi maupun daerah kabupaten kota membayangi pada pemilihan 2024 mendatang.
Posisi aman diatas ambang batas Parliamentary Threshold (PT) PPP pada pemilu 2019 lalu hanya 4,56 persen, dan diprediksi akan merosot diangka 3,1 persen menurut lembaga survei Poltracking yang dikutip dari salah satu media mainstream.
Kepengurusan DPW PPP Provinsi Riau Syamsurizal sempat mendapat penolakan dari kadernya. Mosi tidak percaya yang disampaikan dari sekelompok masa yang diketahui bernama Aliansi Kader Peduli Partai Persatuan Pembangunan (AKP-PPP) Bengkalis dan Forum Penyelamatan PPP Pelalawan dikhawatirkan akan menyulitkan Partai Islam tersebut mempertahankan posisinya di DPRD.
Aksi unjuk rasa kedua kelompok massa tersebut pada 26 dan 27 Januari 2023 lalu di kantor DPW PPP Provinsi Riau sempat meminta ketua DPW PPP Provinsi Riau Syamsurizal untuk mundur dari jabatannya.
Munculnya isu kesulitan menempatkan kader menjelang Pemilu 2024 mendatang menjadi beban berat bagi Partai berlambang Ka’bah itu.
Kader militan PPP Pelalawan, Junaidi Purba ketika disambangi diruang kerjanya yang berada di Pangkalan Kerinci membenarkan kabar kurang mengenakkan tersebut.
Politisi senior yang telah membesarkan Partai besutan Muhammad Mardiono tersebut menjelaskan saat ini internal PPP tengah konsen mempersiapkan strategi menarik konstituen di setiap daerah.
Anggota DPRD Pelalawan Dua periode dengan perolehan suara tertinggi nyaris tembus 4.000 suara itu mengharapkan ada konsolidasi dari tingkat DPP, DPW hingga DPC.
“PPP membutuhkan kader yang menjiwai ke PPP-an nya. Mau mengantarkan kader untuk duduk di DPRD, bukan sekedar kuota pencalonan,” kata kader potensial PPP kepada Persada Riau ketika disambangi di ruang kerjanya belum lama ini.
Pimpinan Partai lanjut Gope, punya peranan besar terhadap keberlangsungan perwakilan kader di legislatif. “Tanggung jawab pemimpin Partai tidak sekedar menyelamatkan dirinya untuk sampai ke legislatif, tapi memikirkan mengupayakan agar kader yang di majukan sampai pada tujuan,” ujar Gope.
Kursi DPRD Kabupaten Pelalawan perwakilan dari Partai Ka’bah sejak pada Pileg 2014-2019 dan 2019-2024 hanya bertahan sebanyak Dua kursi. Keduanya terdiri dari daerah pemilihan (Dapil) 1 dan Dapil 2.
Mampukah PPP ditingkat daerah menambah jumlah kursi pada pemilu tahun 2024 mendatang, atau justru merosot seperti yang di prediksi pada survei tingkat nasional oleh lembaga survei Poltracking Indonesia?.