Gambar : (jilbab hijau) Kadis DP3APP KB Kabupaten Pelalawan Prima Merdekawati saat mengunjungi kediaman IR, Senin (20/11/2023)
PERSADARIAU, PELALAWAN — Kepala dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APP KB) Kabupaten Pelalawan, Prima Merdekawati, serius mendorong pengungkapan kasus perkosaan terhadap IR (23), wanita penyandang disabilitas.
IR Dua kali mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan, ditahun 2019 silam, hingga melahirkan seorang anak dan terakhir ditahun 2023 ini hingga kembali melahirkan bayi laki-laki.
Meski sempat dilaporkan ke Polres Pelalawan pada 2019 lalu, kini sudah berlangsung selama lebih kurang 4 tahun, pelaku perkosaan tersebut belum juga berhasil ditangkap. Tidak adanya biaya untuk tes DNA dari pihak korban menjadi penyebab mandeknya proses hukum di unit 4 Polres Pelalawan itu.
Mendengar itu, Prima Merdekawati ketika ditanyakan sejauh mana pendampingan dinas DP3APP KB terhadap kisah pilu yang dialami IR, ia meyakinkan akan mengupayakan semaksimal mungkin.
” Soal tes DNA, kami juga sudah mencoba menelusuri berapa biaya yg d butuhkan. Insyaallah jika d butuhkan pembiayaan tes DNA, kita juga sudah berkoordinasi dengan Baznas,” ujar Prima kepada Persadariau, Selasa (21/11/2023).
Istri orang nomor dua di kabupaten Pelalawan itupun menceritakan bagaimana cara dirinya mendukung penyembuhan mental korban.
” Hari Senin saya kunjungi beliau, Kemarin saya sudah berkunjung juga bersama baznas ke rumah yang bersangkutan sekaligus mengajari ibu nya menyusui bayi nya,” kata Prima menjelaskan.
Saat ditanyakan berapa biaya yang dibutuhkan untuk dilakukannya tes DNA, ia mengaku masih perlu informasi dari pihak kepolisian dan rumah sakit.
” Tengah kami telusuri. Tunggu informasi dari kepolisian lagi terkait kebutuhan nya kapan dan seperti apa. Belum bisa tentukan, karena kan nantik harus ada rujukan/pengantar dari RS di sini,” jawab Prima.
FA