Foto : Kondisi air sungai Bangso di desa Koto Garo, Kampar
PERSADARIAU, KAMPAR — Tingginya curah hujan belakangan ini membuat debit air sungai meninggi dan arus sungai menjadi deras, ternyata bisa dimanfaatkan oleh oknum perusahaan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) nakal untuk membuangkan limbah hasil pengolahan buah kelapa sawit agar hanyut terbawa arus sehingga dapat mengurangi ketinggian dari beberapa kolam limbah yang ada di PKS tersebut.
Hal ini terpantau oleh warga saat melintas di aliran Sungai Bangso yang berada di Dusun III Pencing Desa Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar, Jum’at (28/12/2023) sekira pukul 12.00 wib siang tadi.
Dari pantauan warga, nampak air yang mengalir dari hulu ke hilir di Sungai Bangso tersebut menghitam dan sedikit mengeluarkan aroma tidak sedap.
Timbul kecurigaan, warga yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan bahwa diatas (hulu-red) sungai ada 2 pabrik, yaitu PKS Bina Pitri Mill yang berada di Dusun II Kampung Baru Desa Kota Garo dan PKS milik PT. Mutiara Unggul Lestari (MUL) yang beroperasi di Jalan Lintas Sumatera Simpang Gelombang Kecamatan Kandis Kabupaten Siak.
“Sepengetahuan kami, di Hulu Sungai Bangso ini ada PKS PT. MUL dan kami menduga limbah ini berasal dari sana,” ungkap warga tersebut penuh curiga.
Untuk menggali informasi terkait dari mana asal muasal limbah hitam tersebut, awak media melakukan konfirmasi terlebih dahulu ke pihak PKS Bina Pitri Mill, dan mempertanyakan kondisi limbah disana, apakah terjadi kebocoran yang mengakibatkan air di Sungai Bangso menghitam.
Pihak PKS PT. BPM membantah bahwa tidak ada kebocoran limbah yang mengalir ke Sungai Bangso, dan pihak PT. BPM mengatakan aliran sungai yang dekat dengan pabriknya hanya Sungai Sepahat dan air disungai tersebut dalam kondisi normal.
Lanjut katanya, namun berdasarkan laporan dari operator kita, bahwa memang pada pukul 08.31 wib pagi tadi, aliran air di Sungai Bangso menghitam, diduga air hitam tersebut berasal dari limbah PKS PT. MUL,” jelas pihak PKS. BPM kepada media.
Untuk mengklarifikasi kecurigaan warga dan tudingan dari pihak PKS BPM, awak media mencoba melakukan konfirmasi ke pihak managemen PKS PT. MUL dengan meminta nomor Handphone manager pabrik kepada Danru bernama Ridwan Harahap dan staf kantor bernama Ermi Lorentika, namun sampai berita ini dipublikasikan, kedua karyawan perusahaan itu tidak bersedia memberikan nomor Handphone Manager Pabrik untuk awak media meminta klarifikasi atas dugaan kebocoran limbah yang mengakibatkan aliran air di Sungai Bangso tercemar.
Terpisah, Pj Kepala Desa Kota Garo yang diwakili Sekdes Aan Ferisal menyayangkan terjadinya pencemaran di aliran Sungai Bangso yang diduga berasal dari limbah PKS PT. MUL pagi tadi.
Mewakili masyarakat Desa Kota Garo, Aan berharap perusahaan kembali memastikan kolam penampungan limbah tidak ada lagi kebocoran, terlebih saat ini curah hujan sangat tinggi yang membuat kolam limbah dapat meluap dan berharap perusahaan cepat mengantisipasi agar jangan sampai merugikan masyarakat dan nelayan,” tegasnya. (**/Tim)