PERSADARIAU, PELALAWAN – Industri kelapa sawit penghasil POME (Palm oil Mil Effilent) /Miko (Minyak kotor) di Kabupaten Pelalawan, Riau, bisnis sampingan elit-elit politik. Nilai Cuan yang didapatkan bisa mencapai miliyaran rupiah.
Untuk memperoleh limbah industri sawit tersebut tidak mudah. Hanya segelintir orang dengan kekuatan penguasa dan elit politik saja yang bisa dengan mudah mengambilnya dari perusahaan pabrik Kelapa Sawit (PKS).
Emas hitam istilah dari Miko itu memang menggiurkan para pemburu cuan. Putaran uang yang sangat besar dari jual beli limbah industri sawit tersebut mampu membuat pelakunya menjadi milyarder dalam hitungan pekan saja.
Dari penelusuran Tim media yang dipenggawai oleh Persadariau, PT Guna setia Pratama (PT GSP) yang beroperasi di Kecamatan Seikijang Kabupaten Pelalawan, Riau. Telah menjual Miko sebanyak 200.000 kilogram senilai Rp 1.5 miliyar kepada PT Cuwam Jaya Family (PT CJF).
Dari amatan Tim Persadariau dilapangan, PT CJF merupakan perusahaan milik oknum petinggi di kabupaten Pelalawan. Terpantau PT CJF hanya sebagai Trading dengan menjual kepihak lain yang notabene merupakan anak dari wakil presiden RI aktif saat ini.
Kandungan pada POME adalah karbon organik, yang memiliki potensi untuk memicu pertumbuhan mikroba secara berlebihan. Hal ini, dikutip dari laman adywater.com, dapat membahayakan masalah lingkungan serius jika tidak ditangani secara tepat.
Hal itu sesuai dengan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan UKL/UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan) berdasarkan Peraturan Pemerintah No.27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
Pihak PT GSP maupun PT CJF belum berhasil dihubungi hingga berita ini diterbitkan. (Tim/***)