PERSADARIAU, PELALAWAN — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pelalawan mengupayakan sebelum hari raya Iedul Fitri akan segera merampungkan pembangunan Z Park yang berlokasi di depan sekolah Bernas Pangkalan Kerinci.
Wahana permainan dan kolam renang itu akan dinikmati oleh keluarga yang bosan dengan rutinitas harian dan ingin bersantai ria menghabiskan waktu bersama keluarga.
Namun sayangnya atas pembangunan Z Park, Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Pelalawan sebagai donatur terbesar dalam sumber pengelolaan zakat BAZNAS berharap Ketua BAZNAS Pelalawan H Karmaini dan beserta wakil pimpinan yang berjumlah empat orang itu bisa mengikuti ritual mengusir setan ala Islam yang disebut ruqyah.
Permintaan ini disampaikan salah satu ASN yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan gajinya dan TPP dipotong setiap bulan bukan untuk membangun ladang ladang maksiat seperti kolam renang yang di di dalamnya akan mandi bersama perempuan dan laki laki yang bukan muhrim dalam satu kolam.
“Yang namanya kolam renang tidak ada yang syar’i, akan ada mempertontonkan aurat,” katanya sumber ini kepada Persadariau saat berbincang-bincang belum lama ini.
“Pengelolaan zakat dari gaji kami dilakukan dengan cara serampangan oleh BAZNAS, kami tidak percaya kepada Karmaini dan konco nya, mereka semestinya di ruqyah,” imbuhnya.
Rekan sejawat ASN lainnya juga menimpali, bahwa pembangunan Z Park bukan sesuatu yang mendesak dilakukan, harusnya BAZNAS lebih fokus kepada peningkatan kesejahteraan umat dengan mendorong pergerakan ekonomi keluarga miskin.
“BAZNAS ini tidak mengerti keadaan daerah ini, masih ada 8.49 keluarga berada di bawah garis kemiskinan, angka itu tinggi, saya kira BAZNAS tak ngerti itu,” ungkapnya.
Belum lagi permintaan bupati Pelalawan agar APBD tidak dipakai pejabat untuk poya poya namun BAZNAS membangun wahana permainan tempat bersenang senang.
“Sangat berbanding terbalik dengan fungsi BAZNAS, mereka seperti badan swasta yang berusaha mencari peluang bisnis dengan mengabaikan tujuan mereka di bentuk,” akunya.
“Sebelum Z Park berjalan lebih jauh, Karmaini cs di ruqyah dulu,”pinta ASN Pelalawan yang dipotong hak nya setiap bulan oleh Baznas.
Jika di potong hak ASN untuk hal – hal yang tidak bersentuhan dengan tujuan pemotong itu, ASN ini mengaku tak ridho dengan cara cara Karmaini cs mengelola zakat pegawai pemerintah kabupaten Pelalawan itu.

“Tentu tak ridho, dan bukan Saya sendiri, banyak ASN lain yang tak ridho, kelak mereka akan mempertanggungjawabkan ketidak ridho kami,” pungkasnya mengungkapkan kekesalannya.
Banyak ASN menolak dengan kebijakan Pemkab Pelalawan dalam hal pemotongan Baznas tersebut. Menurut pengakuan narasumber, selain dipotong untuk Baznas, ASN mengalami potongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), PPh dan BPJS.
” kalau gaji dipotong hampir 700/ bulan. Apa lagi kalau sudah golongan 4 itu 15% dipotong, Gol 3 masih 5%,” ujarnya menceritakan keluh kesahnya.
Ketua Baznas Pelalawan, Karmani ketika dimintai tanggapannya soal komentar ASN yang memintanya untuk Diruqyah mengaku tengah mengambil cuti dan mengarahkan untuk menghubungi wakilnya Bukhari.
FA