PERSADARIAU, PEKANBARU — Mendengar keluhan pasien pelayanan buruk dan banyak sejumlah fasilitas Rumah Sakit tidak berfungsi, tim redaksi lakukan kroscek ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Kota Pekanbaru, Riau, pada Selasa ( 12/12/23) siang kemarin.
Kedatangan tim didampingi langsung Ketua LSM Gerakan Pemantau Kinerja Aparatur Negara (Gempur) Hasanul Arifin, dimana kesediaan waktu beliau turun karena sebelumnya diberitakan anggaran belanja Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) meningkat dan pasien berobat sangatlah minim.
“Setelah kita sampai di lokasi (RSD Madani) memang pasiennya sangat minim, itu juga terlihat dari parkir pengunjung yang bisa dibilang ‘hitungan jari’. Setiap ruangan rawat inap kami lihat hanya beberapa pasien saja,” katanya, Rabu (13/12/23).
Yang lebih tragis kata Arif berdasarkan standar biaya umum (SBU) 2023 biaya perbaikan AC sekitar RP. 450.000, per unitnya namun perbaikan tersebut tak kunjung dilakukan sehingga pasien dalam IGD kata Arif layaknya panasnya di dalam pasar.
Dana BLUD dihabiskan RSD Madani ini puluhan miliar, tragisnya AC ruangan IGD tak diperbaiki, “kemana sih dana BLUD itu pak Direktur?,” kata Arif.
Kedatang tim juga mendengarkan keluhan dan pengakuan seorang pasien dimana saat dirinya masuk ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) pendingin ruangan mati sehingga kepanasan dan sesak napas dalam ruangan IGD tersebut.
“AC kata perawat mati pak, kami didinginkan pakai kipas angin saja,” kata keluarga Pasien warga Kota Pekanbaru yang minta namanya dirahasiakan, sebelumnya Senin (11/12/23).
Bukan itu saja, pada malam harinya dalam ruangan rawat inap, pasien ini mengaku tak mendapat suplai air ke kamar, apalagi saat itu pasien ini muntah-muntah.
Ketika ditanya berapa orang pasien dalam rumah sakit tersebut, dia menjawab “malam tadi cuma dua kamar dan saat ini tinggal kami sendiri itupun tak pernah didatangi perawat dari jam 21.00 sampai pagi,” katanya.
Para penjaga malam ini baru melakukan cek ke kamar pasien diduga setelah para dokter dan perawat lain datang pagi harinya, “jamnya saya kurang ingat sekira jam 8.00 Wib lah,” katanya.
Dalam kunjungan LSM Gempur dan tim media ini Arif juga sempat melihat proyek baru, kuat dugaan proyek pemasangan ACP untuk menutupi dinding bangunan rumah sakit yang retak dan rusak parah.
Direktur RSUD Madani Kota Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra, melalui pesan WhatsApp nya, bukan menjawab malah memblokir pesan WhatsApp redaksi.**