PERSADARIAU, PELALAWAN – Pemerintah Pusat akan menertibkan perkebunan kelapa sawit yang berdiri di atas lahan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan, Riau.
Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan atau Satgas PKH dijadwalkan akan melakukan penyegelan di Dusun Toro Desa Lubuk Kembang Bungo pada Selasa (10/6/25) pagi wib.
Petugas gabungan dari beberapa kementerian dan satuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah berada dilokasi sejak Senin siang tadi.
Dari rilis yang dipampang oleh Satgas PKH dilokasi acara dijelaskan bahwa pemerintah secara tegas akan melakukan reboisasi hutan yang sudah terlanjur rusak ditanami tanaman Kelapa sawit oleh oknum mafia yang menggunakan nama masyarakat.
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2025, di poin ketiga dijelaskan Pemerintah menunggu untuk relokasi mandiri, untuk itu bagi tanaman sawit yang berusia tanam diatas 5 tahun masih diperbolehkan dilakukan pemanenan.
Sementara waktu (3 bulan) tanpa diperbolehkan melakukan penanaman tanaman baru dan perluasan lahan.
Sedangkan Sawit yang ditanam dalam 5 tahun terahir dianggap termasuk perambahan baru dan melanggar hukum.
Kebun-kebun itu akan ditertibkan, tanamannya akan dimusnahkan dan diganti dengan tanaman hutan oleh pemerintah.
Beberapa orang masyarakat yang mengaku telah membeli lahan tersebut dan telah memiliki surat keterangan tanah (SKT) dari pihak pemerintah desa setempat, mengaku bingung akan nasibnya.
“Saya beli dari Ninik mamak bang, sudah bersurat juga. Mau kemana kami pindah besok. Apa penghasilan kami buat biaya hidup dan pendidikan anak-anak,” curhat seorang pria yang saat itu berada dilokasi acara kepada awak media, Senin (9/6/25).
Menurut pengakuannya, ada sekitar 5.000 KK yang akan terdampak dengan penertiban Kawasan Hutan nantinya. Ia pun berharap ada kesempatan yang akan diberikan kepada dirinya dan masyarakat lainnya.
“Kalau bisa jangan mendadak gini, bang. Entah dikasih waktu 3 tahun,” ujarnya.
Akibat perambahan, hutan TNTN saat ini hanya tersisa sekitar 4.000 Ha dari total seluas 82.000 Ha.
FA

