PERSADARIAU, PELALAWAN – Bupati Pelalawan, Zukri Misran harus mengevaluasi kinerja Kepala dinas PUPR, Joko Sutiardi untuk mewujudkan cita-cita kepemerintahan Zukri-Nasar menuju Pelalawan Sejuk.
Manifestasi beberapa proyek yang tidak selesai menjadi indikator tidak mampunya Kepala Dinas PUPR memanajemen pekerjaannya.
Selain persoalan Landscape di jalur lintas timur yang sempat mandek, box culvert dan drainase menjawab ketidaksiapan perencanaan oleh stakeholder terkait.
LSM Peduli Riau, Junaidi mengomentari buruknya pekerjaan pembangunan Drainase yang berada di ibukota Kabupaten Pelalawan, salah satunya yang berada di jalan Raja.
Dari temuan media di lapangan, kondisi fisik terlihat tidak wajar. Tulang besi pada bagian dalam terlihat jelas dan berantakan tanpa di cor.
Posisi yang tidak proporsional juga menjadi penyebab air tidak mengalir sesuai peruntukannya.
” Parit yang di bagun pemda Pelalawan tidak bermanfaat bagi warga setempat, aliran air tadi nya mengalir, setelah di bangun parit oleh Pemda, air tersebut tidak lagi mengalir ke permukaan yang lebih rendah,” kata Jon, Jum’at (26/1/2023).
” Sungguh pemda Pelalawan tidak memperhatikan manfaat parit tersebut.
Pemda Pelalawan yang terhormat tolong perhatikan pembangunan tersebut. Bangun yang bermanfaat bagi masyarakat kab Pelalawan,” ujarnya lagi.
Belum diketahui berapa besaran anggaran yang dipakai untuk membangun drainase tersebut. Di lokasi proyek tidak ditemukan papan informasi.
Namun setelah ditelusuri, ada nama yang di mungkinkan merupakan pemilik dari proyek drainase tersebut.
Pihak kontraktor mengaku dirinya tertipu oleh para pekerja sebelumnya. Bahkan pria yang sudah tidak asing berkecimpung dengan proyek itu mengaku mengalami kerugian yang tidak sedikit.
Hingga saat ini belum ada jawaban mengenai berapa besaran nilai proyek pembangunan Drainase yang membebani APBD tahun 2022 tersebut. Tim