PERSADARIAU, PEKANBARU — Rapat Umum Anggota Luar Biasa (RUALB) Perkumpulan Pers Daerah Seluruh Indonesia (PPDI), mengusung tema, bahwa kemerdekaan Pers Indonesia harus benar-benar merdeka, untuk melahirkan informasi yang objektif, kredibel, dan bertanggung jawab, Pekanbaru (14/01/2023).
Rapat Umum Anggota Luar Biasa PPDI tersebut di laksanakan di Royal Asnof Hotel Pekanbaru, hari ini, Sabtu, 14 Januari 2023 sebagai tindak lanjut dari di didirikannya organisasi Pers berskala nasional itu oleh praktisi Pers Riau, sekaligus pimpinan Umum media Cetak Aktual Indonesia dan online aktualdetik.com, Feri Sibarani, S.H, bersama-sama dengan rekan sejawatnya, Saidina Umar dari media detik19, dan para pemerhati Pers Riau lainya, seperti Drs. Puncak Simatupang, Dr. Tuti Khairani Harahap, M. Si dan Jonni P Simaremare, ST di Kota Pekanbaru.
Berangkat dari semangat yang sama untuk memberikan kontribusi positif bagi perjalanan Pers Indonesia, melalui rapat kali ini PPDI membawa wajah-wajah baru yang di nilai memiliki kapasitas dan rasa dedikasi yang tinggi dalam struktur organisasi Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPDI kedepan, seperti Dr. (C) Yalid, S.H., M. H, yang didapuk sebagai Dewan Pertimbangan Organisasi, Said Mahdi, sebagai Dewan Penasehat, dan Sarma Silitonga, S.H., M.H sebagai Ketua Bidang Hukum PPDI.
, “Ini bukan sekedar rapat biasa organisasi PPDI, namun lebih kepada prinsip The right Man on The Right Place, yang artinya, kami harus menempatkan orang pada jabatan yang sesuai dengan kompetensinya, sehingga ini bukan saja sebagai langkah manajemen organisasi, melainkan juga menjadi manajemen sumber daya manusia, “Sebut Feri Sibarani di Royal Asnof Hotel Pekanbaru, 14/01/2023.
Menurutnya, terpilihnya Jonni P Simaremare mejadi sekretaris jenderal DPP PPDI sudah sangat tepat, lantaran, Jonni yang selama ini dikenal sudah aral melintang di organisasi, bahkan sampai saat ini Jonni juga diketahui masih menjabat sebagai Sekretaris jenderal di organisasi Masyarakat, sehingga atas pertimbangan itu, Feri Sibarani dan kawan-kawan dalam rapat pleno hari ini, merasa Jonni di nilai cukup efektif membantu ketua umum PPDI untuk menjalankan roda organisasi.
“Tekad kami adalah bukan hanya sekedar mendirikan organisasi, sebab saya percaya semua orang pasti bisa mendirikan organisasi apapun. Namun yang menjadi fokus kami di PPDI ini adalah, bagaimana menjadikan PPDI ini sebagai organisasi Pers yang benar-benar dapat bermanfaat bagi seluruh wartawan yang tergabung di PPDI, demikian juga perusahaan media anggota kami, harus dapat dikembangkan secara bersama-sama, dengan program seminar-seminar mengenai peningkatan media yang berbasis online maupun elektronik, optimasi domain website di pencarian google, seperti TV Channel, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program sertifikasi dan pelatihan-pelatihan jurnalistik,” Urai Feri Sibarani.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal DPP PPDI yang baru, Jonni P Simaremare, ST, hasil rapat Umum anggota luar biasa, juga mengatakan bahwa pihaknya merasa sedih ketika hampir setahun belakangan setelah pendirian organisasi Pers PPDI tahun 2022 lalu, sempat passif tanpa program.
“Usai berbadan hukum, februari 2022 lalu, kami sempat passif karena beberapa faktor, namun sekarang, semangat itu kembali muncul diantara kami, dengan digelarnya rapat Umum anggota luar biasa ini, sehingga apa yang pernah kami gagas dan disampaikan ketua umum Feri Sibarani, tentang membangun kemerdekaan Pers, di Indonesia ini, semoga menjadi kenyataan kedepan. Kami percaya dengan rasa soliditas dan semangat yang sama, harapan kami untuk berkontribusi membawa Pers Nasional lebih baik akan terwujud,” Ujar Jonni, usai mengikuti rapat di salah satu hotel di Pekanbaru.
Hal serupa juga dikatakan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Organisasi PPDI, Dr. Tuti Khairani Harahap, M. Si. Dalam arahannya setelah membacakan Deklarasi Nasional PPDI hari ini, 14 Januari 2023 di Royal Asnof hotel Pekanbaru, mengatakan, dari pantauanya selaku seorang akademisi aktif di Unri, melihat bahwa dunia Pers Indonesia saat ini masih dalam kondisi memprihatinkan. Sebab, menurutnya, bukan saja soal maraknya kriminalisasi wartawan dan kekerasan terhadap jurnalis, melainkan adanya semacam marjinalisasi sebagian besar wartawan maupun media-media di daerah, melalui pembangunan narasi-narasi sesat dan tendensius selama ini.
” Pers Nasional perlu di bangunkan dari tidurnya. Sudah banyak kajian dan sejarah kelam berdasarkan fakta-fakta yang terjadi, bahwa Pers Nasional kita sudah jauh mengalami degradasi tujuan dan semangat kemerdekaan Pers itu sendiri. UU Pers secara jelas telah mengatur apa dan bagaimana Pers itu dalam bekerja, semangatnya adalah hanya satu, yaitu soal KEMERDEKAAN. Coba bayangkan jika Pers sudah tidak merdeka dalam artian tidak profesional dan tidak mandiri dalam eksistensinya, maka konsekuensinya adalah, 260 juta rakyat Indonesia akan apatis dan tidak percaya lagi dengan berita-berita dari media,” Sebut Dr.Tuti Khairani.
Mengakhiri keterangan Pers nya hari ini, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Pers Daerah Seluruh Indonesia (PPDI), Feri Sibarani, STP., S.H, menegaskan, paling tidak ada 3 poin penting yang menjadi perhatian PPDI untuk Pers Nasional, yakni, Meningkatkan Sumber Daya Manusia melalui pelatihan-pelatihan jurnalistik dan Sertifikasi Kompetensi Wartawan, Pendampingan hukum melalui litigasi maupun non litigasi terhadap permasalahan hukum atas tulisan wartawan serta mendorong semua media anggota PPDI untuk dapat bekerjasama dengan pemerintah dan swasta dalam hal mendapatkan kesempatan yang berkeadilan terkait anggaran publikasi dan pariwara.
“PPDI berkomitmen, bahwa semua media dan wartawan yang merupakan anggota kami di seluruh indonesia menjadi objek perjuangan kami ke depan, sebab, fungsi dari Organisasi Pers itu adalah, bagaimana mengayomi dan membantu mengembangkan sumber daya manusia, taraf hidup ekonomi, dan hak-hak konstitusional anggota kami, menjadi tujuan PPDI,” Pungkasnya.