Gambar : (ilustrasi) Reog Ponorogo/Facebook
PERSADARIAU, PELALAWAN — Reog Ponorogo merupakan suatu bentuk tarian komunal dan dikemas sebagai pertunjukan sendratari yang terdiri dari penari topeng menyerupai harimau berukuran besar dengan hiasan bulu ekor merak (dadak merak) dan beberapa penari lain dengan kostum raja, panglima perang, kesatria, dan prajurit yang menunggang kuda.
Seni budaya warisan leluhur Indonesia yang berasal dari suatu daerah di Provinsi Jawa Timur, tepatnya di Ponorogo, itu secara estafet terus menjaga ke eksistensinya di hampir seluruh daerah di tanah air. Termasuk komunitas yang ada di Desa Beringin Kabupaten Pelalawan, Riau.
Beruntungnya, kesenian apik tersebut mendapat dukungan moril dan materil dari legislator yang di kenal supel bergaul dengan semua lapisan masyarakat itu.
Ketua Komisi Tiga DPRD Pelalawan, Carles, S. Sos menerangkan bahwa peran pemerintah sangat menentukan untuk tetap menjaga serta merawat kelestarian seni budaya yang ada agar tidak punah dimasa yang akan depan.
” Reog merupakan suatu kesenian yang menjadi suatu sejarah yang selalu di lestarikan oleh setiap penikmat dan penghobi nya. Tentunya kita sebagai anggota DPRD selalu berusaha memperjuangkan pokok-pokok pikiran apa yang menjadi aspirasi masyarakat kepada pemerintah Kab Pelalawan,” katanya kepada Persadariau.co.id.
Hal senada juga disampaikan ketua komunitas Reog Ponorogo desa Beringin Kecamatan Pangkalan Kuras, Sugiono ketika dihubungi tim persada melalui seluler belum lama ini. Dalam pembicaraan singkat kemarin, pria berusia 65 tahun itu menceritakan pentingnya untuk tetap menghidupkan kembali pertunjukan seni budaya yang ada termasuk seni Reog Ponorogo yang digelutinya sejak 2005 silam.
” Jangan sampai Reog ini punah. Inikan hanya ada di daerah Jawa, di Sumatera harus di jaga,” katanya bersemangat.
Menurutnya, seni merupakan paguyuban mempersatukan masyarakat yang dapat merangkul semua golongan. Iapun mengaku bersedia diundang untuk pertunjukan-pertunjukan di Pelalawan.
” Reog ini untuk semua,” ucapnya.
Untuk memainkan Reog, tidak sembarangan orang, butuh trik dan tenaga yang kuat. Mengingat beban yang berat tertumpu pada bagian leher tentunya tidak gampang.
Sugino mengatakan, harga untuk satu set Reog yang terdiri dari Kepala Barongan, Merak dan Gong, mencapai Rp 40 juta rupiah.
FA