PERSADARIAU, PEKANBARU – Pemasangan plang penyitaan pada SPBU 14.284.687 di Desa Kota Garo, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, cukup mengejutkan masyarakat Riau.
SPBU yang telah beroperasi selama belasan tahun itu, kini menjadi objek hukum dalam perkara tindak pidana korupsi dana Participating Interest (PI).
Di mana dana PI dari PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang dikelola oleh PT Sarana Pembangunan Rokan Hilir (SPRH) tahun 2023 – 2024, diduga mengalir ke SPBU tersebut.
Benarkah retail penyalur bahan bakar minyak (BBM) itu menerima aliran dana PI dan siapa pemiliknya?
SPBU di Kota Garo itu mulanya dikelola oleh PT Palaraja Sejahtera. Perusahaan ini tercatat sebagai mitra resmi PT PERTAMINA, seperti dikutip dari laman website: migas.esdm.go.id.
Namun, menurut kabar yang berhembus. Kepemilikan SPBU 14.284.687 tersebut telah berpindah tangan sebelum disita oleh Kejaksaan Tinggi Riau.
Keterangan serupa juga diterima Persadariau dari narasumber terpercaya. SPBU milik PT Palaraja Sejahtera telah dijual sejak beberapa waktu yang lalu.
“Iya benar SPBU 14.284.687 di kota garo telah dijual dan pembeli masih belom menyelesaikan pelunasan terhadap PT Palaraja Sejahtera. Tapi SPBU itu sudah terlanjur disita penyidik (kejaksaan),” kata narasumber hari Senin (22/12/25) malam.
Sayangnya, narasumber ini menolak menjelaskan lebih rinci mengenai kapan waktu terjadinya tansaksi jual beli dan siapa pihak yang membeli SPBU itu.
Melansir berbagai sumber, harga jual SPBU 14.284.687 pernah ditawarkan diangka belasan miliar rupiah. Dengan spesifikasi perangkat yang terpasang sebagai berikut :
Luas keseluruhan lahannya 11.075 meter persegi, bidang tanah yang terpakai untuk bangunan SPBU sekitar 3.998 meter persegi luasnya.
Untuk fasilitas pengisian bahan bakar minyak kendaraan, di SPBU itu terdapat lima unit dispenser yang dilengkapi dengan empat belas unit nozzle.
Pada bagian penyimpanan BBM, SPBU 14.284.687 memiliki empat unit tanki tanam, yang memiliki daya tampungnya tidak sama;
(1) tanki Pertalite kapasitas 45 KL, (2) tanki Biosolar bervolume 30 KL, (3) tanki Pertamax Turbo daya tampung 30 KL, (4) tanki Pertamax Bulk ukuran 20 KL.
Ditambah dua unit tanki modular diatas permukaan tanah, untuk penyimpanan Dexlite dengan kapasitas 24 KL dan satu lagi untuk Pertamax berkapasitas 8 KL.
Selain itu, SPBU ini juga menyediakan beberapa fasilitas penunjang lainnya yang berada di sebelah belakang bangunan retail penyalur BBM tersebut.
Sus

