Foto : Ketua Umum DPP LPAKN-RI Haris Nasution
PERSADARIAU, JAKARTA — Beberapa hari yang lalu masyarakat Kabupaten Kampar merasakan kebahagiaan karena telah memiliki kepala daerah yang baru. Dengan ditunjuk dan dilantiknya Hambali SE MH sebagai Penjabat (Pj) Bupati Kampar, seluruh elemen masyarakat Kampar berharap suatu perubahan yang lebih baik ke depannya bagi Kabupaten yang dijuluki Bumi Sarimadu itu.
Genap berusia delapan hari pasca dilantik oleh Gubernur Riau pada tanggal 22 Desember 2023, Hambali malah mempertontonkan sikap kurang elok dihadapan umum. Perkataan Pj Bupati Kampar dinilai tidak mencerminkan sikap pejabat negara atau pejabat publik yang mana seharusnya menampilkan jiwa berbesar hati, arif, bijaksana, dan pengayom.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Pemantau Aset dan Keuangan Negara Republik Indonesia (DPP LPAKN-RI), F Haris Nasution SH, amat menyayangkan atas tutur kata Pj Bupati Kampar tersebut.
“Bila itu memang benar terjadi tentu sangat disayangkan sekali, sebagai pemimpin tidak pantas berkata seperti itu di depan umum, mempertontonkan ke-arogana nya seolah-olah menjadi orang yang paling berkuasa,” ucap Haris di Jakarta saat dihubungi Persadariau, hari Minggu sore, (31/12/23).
Lanjut Haris, dengan sikap dan prilaku arogan yang ditunjukkan Hambali dapat berpengaruh terhadap kinerja selaku kepala daerah. Mengemban amanah dengan memegang tampuk kepemimpinan ditingkat Kabupaten mestinya Hambali mengedepankan kebersamaan dan saling bekerja sama dalam menjalankan roda pemerintahan guna membangun daerah.
Dalam pemberitaan salah satu media yang berjudul ‘Pj Bupati Kampar, Hambali : Lapor Saja Saya!! Jangankan dilapor ke Jokowi dilaporkan ke tuhan saja saya tidak takut’, terbit Sabtu (30/12/ 2023). Hambali mengatakan, “Saya mana peduli, kemarin saja ZD saya gas, saya suruh mundur, ndak uwang awak nak aponyo (bukan orang kita mau apa dia)”, dikutip dari Radarpekanbaru.com.
Kata-kata yang umum digunakan dalam bahasa daerah, ambil saja contohnya; urang awak (bahasa minang), wong kito (bahasa sumsel), uwang awak (bahasa kampar/ocu). Ketiga bahasa daerah tersebut bila diterjemahkan ke bahasa indonesia, memiliki arti ‘orang kita’.
Namun, penggunaan kalimat istilah; wong kito, uwang awak dan urang awak, jika dimaknai menurut bahasa daerah masing-masing lebih melabelkan satu rumpun suku atau ras.
Menurut narasumber media, inisial ZD adalah seorang ASN yang menduduki jabatan kepala dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar.
“Menekan seorang bawahan untuk mundur dari jabatannya hanya karena bukan berasal dari kelompok/golongan tertentu, ada apa ini?,” tanya Haris.
“Republik Indonesia ini negara hukum, jadi janganlah melakukan perbuatan melanggar aturan, apalagi Pj Bupati itu statusnya masih Aparatur Sipil Negara (ASN) dan ada regulasi yang mengatur tentang penyelenggara negara. Maka marilah kita junjung norma-norma kebaikan dan beretika,” tambahnya.
F Haris Nasution yang juga Ketua OKK Fans Base Moeldoko se-Indonesia menyebutkan, apa yang telah diperbuat Pj Bupati Kampar justru menimbulkan kecurigaan bagi publik terhadap penobatannya sebagai kepala daerah.
“Tidak takut kepada Jokowi dan Tuhan, jikalau Jokowi yang dimaksudkan nya itu adalah Presiden Indonesia. Malah saya sendiri jadi berasumsi, jangan-jangan dia (Hambali) punya pelindung yang kuat melebihi kekuasaan seorang kepala negara,” sebut Ketum LPAKN-RI itu.
Terakhir, Haris berpesan, “Bahkan seorang Presiden pun juga dikritik oleh rakyatnya. Siapa pun pejabat pemerintah di Indonesia, haruslah siap dan legowo ketika mendapat kritikan, bukan malah menantang masyarakat,” pungkasnya.
Indonesia adalah negara yang kaya raya baik itu kekayaan alam, kaya berbagai bahasa daerah, kaya keberagaman suku dan budaya serta kaya sumber daya manusia. Demi memajukan tanah air tercinta ini tidaklah bisa dilakukan oleh sekelompok orang yang berasal dari satu daerah.
Akan tetapi, Negeri ini membutuhkan anak bangsa yang memiliki semangat juang, miliki kompetensi sesuai bidangnya dan berkontribusi untuk Indonesia lebih baik di masa akan datang.
Sementara itu, awak media layangkan konfirmasi kepada Hambali SE MH via pesan WhatsApp dengan membubuhkan beberapa pertanyaan. Namun hingga berita ini diterbitkan, media ini belum menerima jawaban dari ASN yang sempat dilantik menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Kampar, pada (10/11/23) yang lalu, sebelum resmi menyandang jabatan sebagai Pj Bupati di negeri yang juga berjuluk Serambi Mekkah-nya Provinsi Riau.
(Sus)