Gambar : Ketua Komisi 3 DPRD Pelalawan, Carles, S. Sos
PERSADARIAU, PELALAWAN — Anggota DPRD Kabupaten Pelalawan dari PDIP, Carles minta Dinas Perhubungan (Dishub) Pelalawan agar benar-benar memperhatikan kelayakan dan keamanan media transportasi yang saat ini digunakan untuk membantu penyeberangan bagi masyarakat.
Mengingat saat ini debit air yang semakin tinggi dan mobilitas masyarakat cukup padat, Carles melihat harus ada perhatian serius dari pihak aparat yang bertugas di lokasi banjir.
” Kita minta Dishub untuk memastikan seluruh Pompong, Kucai atau Speed Bod baik dari Pemda maupun milik pribadi yang sekarang di pakai untuk melakukan penyeberangan masyarakat untuk menyeberang dari desa Kemang ke Kerinci atau sebaliknya, agar memiliki dan memperhatikan pengaman dari setiap penumpang dan kondisi kendaraan yang gunakan,” katanya kepada persadariau, Rabu (10/1/2024).
Sampai hari ini, lanjut Carles, kendaraan sepeda motor dan mobil belum bisa melewati lintas timur. Hampir semua masyarakat yang ingin berpergian atau ada keperluan ke ibu kota, akan menaiki Kucai, Pompong atau Speed sewa atau yang di sediakan Pemda.
” Karena di lapangan kami melihat banyak warga yang menyeberang membawa sepeda motor atau anak-anak di bawah umur diatas transportasi tersebut. Kita tidak mau ada kejadian yang tidak di inginkan karena kelalaian dari semua pihak, sebelum terjadi saya sebagai ketua komisi 3 DPRD Pelalawan mitra dinas Perhubungan untuk memastikan dan meminta setiap yang menyewa jasa penyeberangan untuk melengkapi safety,” jelasnya.
” Yang menaiki tranportasi tersebut mana tau ada yang tak bisa berenang, dan keadaan air sangat deras dan dalam. Ini menyangkut nyawa atas keselamatan penumpang, jadi safety harus ada,” ujarnya tegas.
Bukan itu saja, pihak pemerintah juga diminta untuk memikirkan bagaimana solusi penyeberangan bagi keadaan tertentu atau mendesak seperti kendaraan ambulance atau kondisi darurat lainnya.
” Kita meminta perusahaan atau dinas PUPR mencarikan solusi terkait armada Trado yang mengangkut Ambulance, karena banyak Ambulance mengantri membawa jenazah atau orang sakit, walupun sudah ada speed khusus untuk masyarakat yang sakit yang darurat atau di sediakan oleh Pemda, namun kita meminta PUPR juga mencarikan solusi untuk supir Trado di buat pakai sip siang dan malam, agar operasional Trado bisa 24 jam untuk mengangkut Ambulance,” ujar Carles.
” Sehingga pada saat malam jika ada ambulance atau darurat lain, tetap bisa di seberangkan, karena jika pakai speed, rawan. Sebab jalur yang di lalui banyak sawit-sawit dan Kumpai..takut nya nyasar atau terjadi hal-hal yang tak di inginkan,” tandasnya lagi.
FA