PERSADARIAU, PELALAWAN — Ribuan massa lakukan long march di jalan lintas Timur di Kecamatan Pangkalan Kuras yang direncanakan menuju kantor Bupati Pelalawan. Akibat aksi tersebut menyebabkan lalulintas disepanjang jalan Sorek mengalami macet total yang diperkirakan mencapai 10 kilometer.
Salah satu orator aksi mengutarakan kekesalannya terhadap sosok pemimpin saat ini yang tidak membuktikan janji politik nya dimasa kampanye dulu.
” Setiap pergantian pemimpin kami punya harapan kepada pemimpin kami, tapi kami ternyata hanya dijadikan alat politik untuk kepentingan sesaat,” ujarnya berapi-api sembari menyemangati massa aksi untuk terus berjuang, Senin (18/12/2023) pagi wib.
Massa kesal, pasalnya apa yang pernah dijanjikan Bupati Pelalawan untuk menyelesaikan konflik antara masyarakat Adat dengan perusahaan tidak pernah terealisasikan.
Mereka meminta Bupati Pelalawan Zukri untuk hadir ditengah-tengah masyarakat yang turun kejalan saat ini juga. Namun informasi yang dihimpun Persada Riau dari peserta aksi, Bupati Pelalawan tengah berada di Pekanbaru.
” kami minta Bupati datang temui kami bang. Katanya Bupati di Pekanbaru, gak tau benar atau pura-pura,” ujar salah seorang peserta aksi.
Dari pengakuan mereka, sedikitnya ada 3 persoalan yang menjadi tuntutan masyarakat. Konflik lahan antara PT Serikat Putra, PT. Sari Lembah Subur (SLS) dan juga PT Mekarsari Alam lestari (MAL) terkait lahan adat yang diklaim dicaplok ketiga perusahaan PMA tersebut.
Ketua DPRD Pelalawan, Baharudin ketika ditanyakan sikapnya sebagai perwakilan rakyat belum merespon hingga berita ini diterbitkan.