PERSADARIAU, ROHUL – Tak lama lagi seantero Nusantara akan memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 tahun.
Namun makna kemerdekaan itu masih belum dirasakan bagi sekelompok anak di Desa Bonai, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).
Generasi penerus bangsa yang bersekolah di SMP Negeri 5 tidak dapat menikmati prasarana pendidikan yang sangat memadai dalam proses kegiatan pembelajaran.
Sebanyak 102 orang peserta didik terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar tanpa ruang kelas. Hal ini diungkapkan Kepala SMPN 5, Jamzuri.
“Ya benar, kegiatan belajar mengajar yang kemarin dibawah tenda diikuti anak kelas 7. Sebab bangunan sekolah yang ada saat ini tidak mampu lagi menampung siswa siswi,” tutur Jamzuri, Kamis (17/7/25).
Jamzuri sebut sejak tahun 2008, sekolah yang dipimpinnya saat ini hanya memiliki 4 ruangan. Terdiri dari satu ruang guru dan sisanya ruang kelas.

Dengan keterbatasan prasarana pendidikan, sebelumnya kegiatan belajar mengajar dibagi menjadi dua waktu yaitu, dengan jadwal pagi dan siang hari.
“Sekarang jumlah anak murid SMPN 5 sebanyak 289 orang. Tahun ini kami berencana jadwal belajar akan dilaksanakan pada pagi hari saja, karena banyak orangtua siswa yang keberatan jika dibagi menjadi pagi dan siang,” jelasnya.
Ia melanjutkan, harapan seluruh tenaga pendidik sejak lama ingin memberikan pelayanan terbaik kepada para siswa serta masyarakat.
Setidaknya standar pelayanan minimal dapat dilakukan, apabila sarana maupun prasarana mendapat dukungan dari pemerintah.
Akan tetapi segala daya upaya yang telah dilakukan pihak sekolah untuk memperoleh penambahan ruangan belajar belum membuahkan hasil.
“Kami sudah berupaya untuk mendapatkan perhatian lebih kepada pemerintah, namun semua masih dalam proses yang saya sendiri sebagai kepsek tidak tahu seberapa lama proses yang harus kami jalani untuk menggapai mimpi, yang jelas kami akan terus bergerak untuk berbuat baik sesuai kemampuan kami,” pungkasnya.
Sus

