PERSADARIAU, KUANSING – Dalam rapat yang dilaksanakan DPRD Kuantan Singingi bersama instansi terkait mengenai temuan ikan-ikan mati di aliran sungai yang diduga akibat terkontminasi limbah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kuantan Singingi Deflides Gusni menyebutkan pihaknya telah mengambil sample air sungai yang berwarna gelap di lokasi.
“Setelah mengambil sample air dari anak sungai lantak payo, pejabat DLH juga mengambil sample air dari aliran sungai di kebun lado,” ucap Kepala DLH Kuansing, hari Senin (26/5/25).
Lalu, kedua sample air tersebut dibawa ke laboratorium Mutuagung di Pekanbaru untuk diuji kandungan parameter pada cairan yang diduga limbah dari PT SIM.
“Samplenya diterima oleh pihak labor mutuagung pada hari minggu tanggal 25 mei 2025, pada pukul 13.00 wib. Pengujian membutuhkan waktu sekitar 3 minggu,” tutur Deflides.
Hari Senin, tanggal 18 Juni 2025, genap sudah tiga minggu sejak cairan yang diduga limbah pabrik tersebut diuji pada laboratorium yang terakreditasi Nasional itu.
Kemudian, Persadariau mengkonfirmasi Kepala Bidang Pengawasan DLH Kuansing Ermi Johan. Guna menanyakan tentang hasil pengujian yang dikeluarkan laboratorium tersebut.
“Hasilnya baru keluar besok (Rabu) pak,” kata Ermi Johan saat dihubungi hari Selasa (17/6/25).
Pada Rabu, (18/6/25), kembali Persadariau menggali keterangan mengenai hasil pengujian terhadap cairan yang diduga limbah pabrik kelapa sawit tersebut.
Namun, Kabid itu masih belum membuka informasi tentang rincian hasil uji labor yang dimaksud. “Hasilnya belum bisa dibacakan pak, kita menunggu tim ahli kimia dulu. Kemudian baru akan dibacakan besok,” singkat Ermi Johan.
Sus

