PERSADARIAU, BENGKALIS – Sebuah gudang penampung besi tua dan barang rongsokan diduga menadah pipa baja yang biasa digunakan untuk transportasi minyak.
Gudang tersebut terletak di jalan Siak, Desa Petani, Kecamatan Mandau, Bengkalis. Menurut keterangan narasumber, jual beli pipa minyak itu tidak hanya satu kali.
Dalam sekali lansir, sekitar 3 sampai 4 batang pipa yang dibawa ke tempat penampung besi. Pengangkutannya menggunakan kendaraan jenis minibus.
Kendaraan tersebut lebih terlihat seperti armada untuk operasional sebuah perusahaan berskala nasional yang bermitra dengan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
“Biasanya 3-4 batang pipa dibawa naik mobil perusahaan itu. Tapi dari mana lokasi awal mereka ambil saya tidak tahu,” ucap narasumber yang minta dirahasiakan identitasnya itu, Senin (1/9/25).
Sumber ini mengatakan, dia tidak mengetahui secara pasti kapan saja dan berapa hari sekali terjadi penjualan material utama dalam proyek Migas.
“Kalau itu saya tidak tahu,” tuturnya.

Dalam dokumentasi yang diserahkan narasumber, jelas tampak sebuah mobil jenis minibus berwarna putih berstiker nama perusahaan parkir di gudang itu.
Stiker itu bertuliskan PT WKS disampingnya ada tulisan Maintenance Pipeline North. Lalu pada bagian atas kedua tulisan tersebut ada kode yang dicantumkan.
Foto lain memperlihatkan dua pria mengangkat pipa baja warna hitam seperti sedang mengeluarkan dari dalam kendaraan yang digunakan untuk melansir.
Terkait dugaan perbuatan melawan hukum yang berlangsung di gudang besi. Indonesiawarta telah menghubungi pemilik tempat usaha tersebut.
Namun oknum pemilik gudang tidak menanggapi sambungan telepon dan pesan singkat yang berisi konfirmasi dari awak media.
Hingga berita ini diterbitkan, media ini belum berhasil mengkonfirmasi manajemen PT WKS atas dugaan keterlibatan para pihak dan kendaraan operasional tersebut. (Rls)