PERSADARIAU, PELALAWAN – Beberapa kelompok masyarakat di Kelurahan Pelalawan Kecamatan Pelalawan Kabupaten Pelalawan Riau mengaku heran atas pembentukan anggota kelompok tani Pelalawan Sejahtera (KT) yang disinyalir justru diisi oleh bukan warga tempatan.
Suara-suara sumbang mulai muncul kepermukaan mempertanyakan hak-hak masyarakat yang dikangkangi oleh tim pembentukan KT Pelalawan Sejahtera saat itu.
Julukan “Koperasi Keluarga” itupun sempat terdengar ketika Persadariau dan tim mempertanyakan perihal sejarah terbentuknya KT Pelalawan Sejahtera yang kemudian menjadi koperasi lahan KKPA dari PT Adei Plantation & Industri.
“Sangat disayangkan, itu sudah melenceng dari tujuan PT Adei yang memperuntukkan masyarakat yang berhak sangat disayangkan,” jelas Syafri Sahir salah seorang ahli koperasi dan tokoh masyarakat kelurahan Pelalawan.
Narasumber lain yang dapat dipercaya menceritakan bagaimana ia dan warga lainnya sempat menanyakan alasan penetapan nama-nama anggota kelompok tani Pelalawan Sejahtera saat itu.
“Alasan lurah saat itu (Yubral, red) karena pihak perusahaan mendesak segera mengirimkan nama-nama. Tapi kenapa bukan masyarakat kita yang dimasukan justru banyak keluarga dia saja dan orang luar,” ungkap sesepuh di Kelurahan Pelalawan itu menceritakan kepada media beberapa waktu lalu.
Pihak media belum berhasil mendapatkan klarifikasi dari pihak ketua Kelompok Tani Pelalawan Sejahtera, Rony dan Yubral selaku mantan Lurah Pelalawan yang menjabat pada tahun 2014/2015 itu.
Faisal