Persadariau.co.idPersadariau.co.id
  • Ekonomi
  • Politics
  • Pariwisata
  • Hukrim
  • Daerah
  • Nasional
  • Syi’ar
  • Advertorial
  • Serba – Serbi
Notification Show More
Latest News
Inovasi Energi Terbarukan: Buah Bintaro Potensial Menjadi Bioetanol Pengganti Bensin
Serba - Serbi
Kabar Akhir Tahun, Jaksa Agung Mutasi 68 Pejabat Termasuk Kajari
Nasional
AJI Lhokseumawe Kecam Oknum TNI yang Rampas Ponsel Jurnalis di Aceh Utara
Nasional
DLH Temukan Aktivitas ilegal PT RAPP di Sungai Kampar
Daerah Hukrim Nasional
Menelisik SPBU 14.284.687 Sitaan Kejaksaan Tinggi Riau
Daerah
Aa
Persadariau.co.idPersadariau.co.id
Aa
  • Ekonomi
  • Politics
  • Advertorial
  • Daerah
  • Nasional
  • Hukrim
  • Pariwisata
  • Syi’ar
  • Tentang Kami
  • Layanan Kami
  • Network
  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Kontak
Follow US
  • Advertise
© 2023 Persadariau.co.id All Rights Reserved. Developed by Tokoweb.co
Persadariau.co.id > Blog > Politics > KPK Tidak Dilibatkan dalam Pembahasan RUU KUHAP
Politics

KPK Tidak Dilibatkan dalam Pembahasan RUU KUHAP

admin
Last updated: 2025/07/18 10:29:24
admin
Share
5 Min Read
Ketua KPK, Setyo Budiyanto/net
SHARE

PERSADARIAU, JAKARTA – Pembahasan daftar inventarisasi masalah Rancangan Undang Undang Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP) oleh pemerintah.

Tidak melibatkan lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pernyataan ini disampaikan Ketua KPK Setyo Budiyanto.

“Setahu saya, sampai dengan hari-hari terakhir memang KPK tidak dilibatkan,” ujar Setyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (17/7/25) mengutip Inilah.com.

Lembaga pemberantas rasuah ini berharap dapat turut serta berdiskusi dengan Komisi III DPR RI dalam membahas RUU KUHAP.

“Ya harapannya sih kami bisa lakukan seperti itu lah,” ujarnya.

Setyo mengungkapkan perbincangan itu akan digunakan KPK untuk menuangkan ide-ide mengenai Rancangan Perubahan atas Undang Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Dengan tujuan, agar RUU KUHAP itu nantinya mampu memayungi upaya-upaya pemberantasan korupsi secara maksimal.

Ketua KPK sebut, pihaknya telah mengkaji RUU KUHAP serta membandingkannya dengan Undang Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Undang Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK.

Setelah ditelaah, terdapat 17 permasalahan yang memperlihatkan ketidakselarasan antara RUU KUHAP dengan Undang Undang KPK.

Seperti diketahui, secara resmi naskah Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) RUU KUHAP di tandatangani pemerintah pada tanggal, 23 Juni 2025.

Pada saat itu hadir Menteri Hukum Supratman Andi Atgas, Ketua Mahkamah Agung Sunarto, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Acara penandatangan naskah tersebut berlangsung tanpa kehadiran Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Kini, pemerintah tengah membahas RUU KUHAP dan menjadi salah satu Rancangan Undang Undang dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025.

Pembahasan DIM RUU KUHAP yang meliputi 1.676 poin telah diselesaikan Komisi III DPR RI pada, Kamis (10/7/25).

Penyerahan Hasil kerja Tim Perumus dan Tim Sinkronisasi kepada Panitia Kerja (Panja) dijadwalkan, Senin (21/7/25). Setelah itu akan dilanjutkan dengan rapat kerja.

17 Persoalan Tumpang Tindih antara RUU KUHAP dan UU KPK :
  1. Hilangnya sifat lex specialis UU KPK dalam draf revisi RUU KUHAP.
  2. Penyelesaian perkara oleh KPK hanya dapat dilakukan berdasarkan KUHAP.
  3. Penyelidik KPK tidak diakomodasi karena RUU hanya mengakui penyelidik dari Polri yang diawasi oleh penyidik Polri.
  4. Definisi penyelidikan dalam RUU hanya sebatas mencari dan menemukan peristiwa pidana, sedangkan dalam UU KPK bertujuan menemukan sekurang-kurangnya dua alat bukti.
  5. Keterangan saksi hanya dianggap sah sebagai alat bukti bila diperoleh pada tahap penyidikan, penuntutan, dan/atau persidangan. Sementara dalam UU KPK, sejak penyelidikan pun sudah diakui.
  6. Penetapan tersangka dalam RUU dilakukan setelah terkumpul dua alat bukti, sedangkan KPK dapat menetapkan tersangka saat perkara naik dari penyelidikan ke penyidikan.
  7. Penghentian penyidikan wajib melibatkan penyidik Polri, padahal KPK memiliki kewenangan independen yang cukup memberi tahu Dewan Pengawas.
  8. Pelimpahan berkas perkara dilakukan melalui penyidik Polri, sedangkan di KPK diserahkan langsung oleh penyidik kepada penuntut umum KPK.
  9. Penggeledahan terhadap tersangka wajib didampingi penyidik Polri dari wilayah hukum setempat.
  10. Penyitaan harus mendapat izin Ketua Pengadilan Negeri. Sementara menurut UU KPK, penyitaan dapat dilakukan tanpa izin Ketua PN.
  11. Penyadapan hanya diperbolehkan pada tahap penyidikan dengan izin Ketua PN dan dikategorikan sebagai upaya paksa. Padahal KPK dapat melakukan penyadapan sejak tahap penyelidikan, cukup diberitahukan kepada Dewas, dan bersifat rahasia.
  12. Larangan bepergian ke luar negeri dalam RUU hanya berlaku untuk tersangka.
  13. Perkara tindak pidana korupsi tidak dapat disidangkan selama proses praperadilan masih berlangsung.
  14. Kewenangan KPK dalam menangani perkara koneksitas tidak tercantum dalam RUU.
  15. Perlindungan terhadap saksi atau pelapor hanya dilakukan oleh LPSK, padahal KPK juga memiliki kewenangan memberikan perlindungan.
  16. Penuntutan di luar daerah hukum dilakukan melalui penunjukan oleh Jaksa Agung. Sementara penuntut KPK diangkat dan diberhentikan oleh KPK dan berwenang menuntut di seluruh wilayah Indonesia.
  17. Penuntut umum dalam RUU hanya mencakup pejabat Kejaksaan atau lembaga yang diberi kewenangan oleh undang undang. KPK menilai perlu ditegaskan bahwa pejabat KPK juga merupakan penuntut umum. **

You Might Also Like

Pemerintah Tegaskan Tolak Bantuan Asing untuk Bencana Sumatra, Malaysia Sampaikan Kritik

PKS ; Pemerintah Jangan Basa-basi Soal RUU Perampasan Aset

Eks Petinggi BIN dan Mantan Menteri Adakan Pertemuan

Politisi Lintas Partai Dukung Gagasan Cak Imin; Pilkada Dipilih DPRD

BAIS dan BIN Akan Disatukan, Pengamat Politik: Dapat Memecah Fokus Kerja

admin 2025-07-18
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tetap Terhubung

Facebook Like
Twitter Follow
Instagram Follow
Youtube Subscribe
- Advertisement -

Berita Terupdate

Inovasi Energi Terbarukan: Buah Bintaro Potensial Menjadi Bioetanol Pengganti Bensin
Serba - Serbi 6 jam ago
Kabar Akhir Tahun, Jaksa Agung Mutasi 68 Pejabat Termasuk Kajari
Nasional 1 hari ago
AJI Lhokseumawe Kecam Oknum TNI yang Rampas Ponsel Jurnalis di Aceh Utara
Nasional 2 hari ago
DLH Temukan Aktivitas ilegal PT RAPP di Sungai Kampar
Daerah Hukrim Nasional 2 hari ago

Berita Rekomendasi

DuniaPolitics

Pemerintah Tegaskan Tolak Bantuan Asing untuk Bencana Sumatra, Malaysia Sampaikan Kritik

1 minggu ago
NasionalPolitics

PKS ; Pemerintah Jangan Basa-basi Soal RUU Perampasan Aset

4 bulan ago
Politics

Eks Petinggi BIN dan Mantan Menteri Adakan Pertemuan

5 bulan ago
Politics

Politisi Lintas Partai Dukung Gagasan Cak Imin; Pilkada Dipilih DPRD

5 bulan ago
//

Kami menyadari beberapa kelemahan terkadang menjadi tantangan bagi kami. Namun kami terus berbenah dan meng-Upgrade kemampuan team kami

Informasi

  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan

Perusahaan

  • Tentang Kami
  • Layanan Kami
  • Network
  • Kontak
Alamat Kantor
Komplek MPR E26, Panam, Pekanbaru, Riau
Informasi Kontak
Direktur:    085274097354
Pimred:   082283001167
Email:    persadaoffice18@gmail.com
Persadariau.co.idPersadariau.co.id
Follow US

© 2023 Persadariau.co.id - Developed by Tokoweb.co

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?