PERSADARIAU, ROKAN HULU — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) III, telah merampungkan proyek Pembangunan Saluran Irigasi Sekunder dan Tersier di Okak, Samo dan Kaiti (Osaka), Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Provinsi Riau yang di danai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Proyek Saluran Irigasi sepanjang 1.800 meter itu menghabiskan biaya sebesar Rp. 11.120.000.000,00 (Sebelas Miliar Seratus Dua Puluh Juta Rupiah) dengan kontraktor pelaksana CV Pilar Jaya Persada, yakni sebuah perusahaan yang berdomisili di kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah.
Kepada Persadariau, YK selaku pimpinan perusahaan kontraktor itu mengungkapkan beberapa kendala yang di hadapi saat hendak memulai pekerjaan di lokasi proyek.
“Agak molor dari jadwal, kita sempat minta perpanjangan waktu dan sekitar bulan Februari 2023 ada berita acara serah terima,” ucap YK via telefon WhatsApp, Senin (19/6/23) sekira pukul 15.00 wib.
“Awal pekerjaan akan di mulai ada kendala di lapangan, kami kesulitan temukan batas-batas yang telah di tetapkan. Karena lahan yang akan di gunakan untuk saluran irigasi itu sudah di bebaskan pemerintah sejak lama,” terang YK.
Dijelaskan YK, Hampir memakan waktu selama 3 bulan menyelesaikan seluruh batas dan membersihkan lokasi. Kendala lain yang di hadapi, sulitnya mobilisasi material menuju wilayah kerja, minimnya skill tenaga kerja lokal yang membuat pekerjaan tidak rapi sehingga ada kerusakan yang timbul sebelum digunakan.
“Pada pak Rafki sebagai konsultan dan pak Beni selaku PPK pun juga sudah saya katakan, agar di selesaikan pekerjaan itu dengan baik supaya jangan menimbulkan permasalahan di belakang hari nantinya. Mengenai kerusakan yang ada akan di perbaiki karena masih menjadi tanggungjawab kami,” tambah YK.
Ketika di singgung soal siapa Tenaga Ahli dan Site Manager yang di tugaskan selama pekerjaan berlangsung, YK tidak memberi jawaban pada awak media atas pertanyaan tersebut.
Menurut narasumber pada awak media, orang yang di utus oleh pihak kontraktor untuk di lapangan selalu berganti-ganti sejak awal pekerjaan hingga berakhirnya proyek.
“Yang pertama di proyek itu inisial OK, sekitar bulan September 2022 masuklah KSM menggantikan OK, tidak berselang lama ada lagi orang baru RZ yang menjadi kepercayaan YK. Anehnya, pada bulan Desember 2022, RZ dan KSM sudah tidak lagi bekerja di proyek irigasi itu,” kata narasumber yang minta identitasnya di rahasiakan.
“Selanjutnya sampai pekerjaan selesai di kendalikan langsung oleh Rafki dan di kontrol Beni. Ada juga supplier material yang belum dibayar mereka tagihan nya alias masih nunggak,” pungkas narasumber.
Tidak hanya pada proyek pembangunan irigasi tersebut, pemerintah juga mengeluarkan anggaran dalam jumlah yang besar untuk penyedia jasa konsultan pengawas. Paket Pekerjaan Supervisi Pembangunan Jaringan Sekunder dan Tersier Daerah Irigasi di Osaka Kabupaten Rokan Hulu di menangkan oleh PT Hegar Daya, Kerja Sama Operasi (KSO) PT Tata Bumi Konsultan dengan nilai kontrak Rp. 1.100.000.000,00 (Satu miliar seratus juta rupiah).
Dilansir dari beberapa sumber, Direktur PT Hegar Daya pada bulan April tahun 2021 pernah menjadi saksi dalam sidang dugaan tindak pidana korupsi Proyek Pembangunan Jembatan Water Front City (WFC) di Kabupaten Kampar. Pasalnya, perusahaan ini ikut terlibat dalam proyek pembangunan Jembatan WFC Kampar.
Penulis: Sus
Editor: Faisal