PERSADARIAU, PELALAWAN — Lurah Kerinci Timur, Forum RTRW Kaling Kerinci Timur, LPM, Pendamping Siaga sebut “Asbunisme” Oknum Mahasiswa bernama Rayhan atas pengakuannya dibeberapa media online mengenai anak dengan gizi buruk.
Menurut nya Beberapa hari yang lalu semenjak Lurah Kerinci Timur turun langsung menanggapi dan menepis isu Gizi Buruk yang bersifat asumsi di wilayah Jembatan Kerinci Timur, ada yang menerjemahkan bahwa Kelurahan hadir hanya saat kasus muncul aja. Dalam berita itu, dipertanyakan juga soal pelayanan dan intervensi terkait anak putus sekolah.
” Isi berita itu sensasi saja. Terkait oknum mahasiswa itu. Belajar dulu yang baik untuk analisis masalah, konsep, logic, dan fakta. Belajar dulu beda desa dan kelurahan, belajar dulu beda kelurahan dan Dinas. Jadi gini, jernih lah hati dan fikiran dalam soal publik. Allah subhanahuwata’ala tau, mana yang tulus mana yang tidak untuk negeri ini, karya dan waktu yang akan membuktikan. Ini pesan saya untuk oknum mahasiswa itu, dan rajin membaca, serta belajar. Kalau IPK kuliahnya lebih tinggi dari Saya dulu, saya kasih hadiah. Datang aja ke kantor Lurah. Saya janji deh. Saya jelaskan, itu bukan Gizi Buruk, ahli Gizi sudah bicara, Puskesmas sudah bicara kami mendengar argumen bukan sentimen oknum, kami mendengar Akal bukan bunyi bunyian dan soal pelayanan, 2022 lalu, kami mendapatkan penghargaan dari Pemda Pelalawan dan juri dari Kementerian, dalam lomba kinerja dan inovasi,Alhamdulillah Kerinci Timur mewakili Kecamatan Kerinci, 6 bulan saya di kerinci timur, saya persembahkan penghargaan untuk Kerinci Timur sebagai Lurah dan Kelurahan kinerja baik dan inovatif 2022,” ujar Ridho.
Soal pelayanan, lanjut Ridho, ada 7 inovasi Kerinci Timur yang telah di gagas, salah satunya soal stunting yaitu inovasi Ber2 anting (Bersama Bergerak Antisipasi Stunting).
“Ini sudah setahun, silahkan tanya ke Kapus, dan RT, RW, LPM, pendamping siaga kami turun pagi siang malam, juga silahkan tanya ke masyarakat,” sambung nya.
Ridho juga menunjukkan dokumentasi kepada awak media terkait Program LURING (Lurah Keliling) di setiap malam yang sudah ter. (Senin malam Rawa Badak, Selasa malam di Lingkungan Lalang, Rabu malam di Pulau Payung) dan sudah setahun berlangsung sampai saat ini. Seluruh RT/RW menjadi Saksi pergerakan. Masyarakat miskin juga, kami punya dokumentasi, setiap pergerakkan kami punya bukti.
Kerinci Timur juga punya program Si Lajang (Sistem Layanan Antar Jemput Senang). Untuk yatim piatu, janda tua, lansia, semua pelayanan akan antar jemput Cukup konfirmasi ke Ketua RT atau WhatsApp ke Lurah.
” Jika tidak sempat ke Kantor, kami punya program “MERIAH” Melayani Dari Rumah. Ini sudah lebih 8 bulan dilaksanakan. RT, RW, Babinsa, Babinkamtibmas menjadi saksi, beserta masyarakat. Lurah punya dokumentasi. Kerinci Timur juga satu-satu nya Kelurahan yang memiliki Website di Riau semenjak saya,” terangnya.
Terkait dengan isu anak yang tidak sekolah, Ridho menjelaskan bahwa itu sudah ditanggulangi Pemda.
“Kami bantu tugas dinas pendidikan. Itu soal pendidikan, Camat sudah turun, sudah beri akses ke SD, saya dampingi Pak camat, 2 orang anak itu bernama Reza dan Habib sudah masuk sekolah, kami punya bukti turun,” lanjut Lurah Kerinci Timur.
Soal pendidikan, ia mengaku sudah menggagas Bimbingan Belajar gratis di Ganesha Operation selama 1 tahun penuh untuk anak tidak mampu dan Yatim piatu.
Terdapat 12 peserta, dan 7 sudah lulus di perguruan tinggi. Ada di IPB, UIN, dan UNRI. ” mungkin Satu – satu nya Kelurahan di Riau bahkan di Sumatera yang punya program ini” tambah Lurah Kerinci Timur.
Ucapan terimakasih banjir di terima oleh Lurah Kerinci Timur, dari masyarakat, beserta video yg di kirim Masyarakat, RT, dan RW di tahun lalu, maupun saat ini.
” Saya telpon RW dan RT GSA untuk mengetahui siapa Rayhan itu, tapi Pak RW dan Pak RT tidak pernah liat dia peduli lingkungan setempat, Dia tidak aktif di lingkungan.
“Saya juga sering ke GSA dalam kegiatan masyarakat siang, sore, malam, tengah malam pernah. saya tidak pernah nampak wajahnya, dan tidak pernah punya urusan dia ke kantor Lurah. Saya penasaran, aktor dibalik ini siapa, berdebat langsung kan enak, jangan sentimen lewat media. Narasi publik jangan seperti itu dong, saya minta bertemu, di telfon gak angkat-angkat, saya ingin kita tarung konsepsi, fakta dan data,” terangnya menjelaskan.
” Alhamdulillah saya mahasiswa juga, sudah duduk di 4 kampus di Indonesia. Sentimen tidak akan bisa menghalangi jiwa yang tulus, mari kita sama-sama turun lapangan juga, biar tau dia, kami ini semangat berkeringat untuk kerinci timur, saya maknai terus bahwa, pelaut yg ulung tidak berasal dari ombak yg tenang, Allah bersama orang yg semangat dan benar,” ucap Ridho.
Ketua Forum RTRW Kaling Kerinci Timur, Sahuli Abni bersama jajaran juga membantah isi berita tersebut. Ketua Forum tersebut sering mendampingi Lurah turun pagi siang malam untuk masyarakat. Begitu juga dengan pengurus Forum lainnya.
“Saya sebagai Ketua Forum, sudah keliling dengan Lurah Kerinci Timur, pendamping siaga, posyandu, dan lain-lain, Babinsa dan Babinkamtibmas turut andil aktif, Saya punya dokumentasi, bukan sekali dua kali kami berkeliling, termasuk wilayah jembatan itu bersama Lurah dalam membantu Dinas Kesehatan dan Puskesmas, masalah lingkungan, sampah, keamanan, dll,” kata Sahuli.
Ketua RT Wilayah Jembatan, Syafrizal, mengatakan ” Lurah, Babinsa, Posyandu, Waka Forum RTRW Kaling, juga sering kesini, Lurah itu jam 1 malam saya telfon, ada masalah, beliau turun. Bahkan menemani saya sampai subuh terkait masalah warga,” ucap Ketua RT jembatan Syafrizal
Soal Lingkungan, Pendamping Siaga Masri juga menyampaikan keaktifan gotong royong bersama Ridho selaku lurah di Kerinci Timur tersebut.
” Soal sampah dan lingkungan, kami sudah sering Goro dan Goro Masal Forum RTRW Kaling bersama Lurah, LPM, dan pendamping siaga. Dan kami bantu Lurah dalam inovasi GTT (Grebek Tangkap Tindak) yg di inisiasi Lurah. ini bukan arogan tapi ini tegas. Lurah itu tegas. Jangan di terjemahkan arogan, itu namanya kita tidak jujur dalam menilai, dosa,” ujar Masri.
Sumber : rls
Editor : FA