PERSADARIAU, PELALAWAN — Keberadaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi alias LPG 3 Kg di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau mulai langka sejak tiga pekan lalu.
Masyarakat Desa Sari Mulya dan beberapa desa lainnya mengaku kesulitan mencari gas Melon, sekalipun ada dijumpai di kedai harian harga sudah melambung tinggi.
” Di agennya sering kosong stok. Nyari di kedai-kedai pun sudah susah. Kemarin beli Rp 35.000 per tabung,” ujar Ari warga desa Sari Mulya kepada Persadariau, Kamis (3/8/2023).
Kesulitan itu diakuinya sudah berlangsung sekitar tiga pekan lalu hingga hari ini. Hal tersebut juga dialami warga di ibu kota Kabupaten Pelalawan, Pangkalan Kerinci. Meski banyaknya agen penjualan gas LPG, namun tidak membuat pasokan gas Melon itu terpenuhi.
” Sudah kesana-kemari nyari di warung gakda gas (LPG). Kata orangnya belum masuk stoknya pak,” ujar seorang ibu ketika ditanya oleh Persada Riau.
Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan, Hanafi mengatakan ia akan segera berkoordinasi dengan setiap agen dan pihak Pertamina untuk mencukupi pasokan gas di negeri Seiya Sekata ini.
” Kami kordinasi dan komunikasi dengan Pertamina dan agen agar pasokan gas LPG 3 kg yang disalurkan untuk Pelalawan jangan sampai kurang,” kata Hanafi, S. Sos., M.Si menjawab pertanyaan Persadariau, Kamis (3/8/2023).
” Kami turun kembali ke lapangan untuk kroscek antara laporan agen dengan yang diterima Pangkalan,” ujarnya.
” Besok saya suruh staf cek mana pangkalan yang kosong/ tidak dapat pasokan dan minta agen untuk segera menindaklanjuti sesuai kuotanya,” katanya.
FA