PERSADARIAU, PELALAWAN — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Pelalawan dinilai blunder dengan kebijakannya mengenai nota kesepahaman atau MoU dengan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kabupaten Pelalawan besutan Sella Pitaloka.
Sebagai lembaga pengelola keuangan yang bersumber dari masyarakat, BAZNAS Kabupaten Pelalawan dinilai kurang tepat dengan mendistribusikan harta yang bersumber dari infaq shodaqoh ummat untuk lembaga tertentu yang berpotensi ada muatan politis.
Belum lama ini BAZNAS melalui pemberitaan dibeberapa media online dikabarkan memberikan bantuan dana sebesar Rp 5.000.000 dalam kegiatan peringatan Isra Miraj oleh BKMT di Mesjid Raya Islamic Center Ulul Azmi.
Wakil Ketua 3 Bidang Keuangan dan Pelaporan BAZNAS Kabupaten Pelalawan menjelaskan bahwa sumber dana yang diserahkan kepada BKMT diambil dari Infaq.
” Kita bantu setiap kegiatan yang direncanakan oleh BKMT yang kita ambil dari sumber dana Infaq kita,” kata Jumaidi, Amk, Rabu (19/2/2025).
Dia menerangkan antara BKMT dengan Baznas telah membentuk Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) dan dikuatkan dengan adanya MoU tadi.
” Dimana BKMT mengumpulkan infaq-infaq dari anggota atau jamaahnya dan infaq itu disetorkan ke Baznas. Dan kita feedback-nya mengembalikan menyalurkan kembali kepada BKMT,” jelasnya.
Informasi dari pegawai Aparat Negeri Sipil (ASN) yang namanya minta dirahasiakan mengaku keberatan jika dana yang dipotong otomatis oleh pihak pemerintah daerah (Pemda) Pelalawan itu dipakai dalam kegiatan BKMT. Menurutnya banyak masyarakat yang lebih membutuhkan.
Kepala BAZNAS Kabupaten Pelalawan, Karmani mengatakan pihaknya secara ketat menyalurkan dana Infaq maupun Zakat sesuai regulasi yang mengatur tentang itu.
” Zakat ada regulasi tersendiri yang tidak bisa sembarangan penyalurannya. Sumber dana murni infaq per wiridan (BKMT),” kata H. Karmani, S.Pdi kepada Persadariau, Rabu (19/2/2025).
Ia juga menyakinkan dalam pengelolaan uang Zakat & infaq dipisahkan selalu, tidak dicampur.
” Ya, saya paham, dalam waktu yang dekat kita akan adakan sosialisasi. Biar tidak terjadi salah sangka. Namanya duit pasti sensitif,” ujarnya.
FA