PERSADARIAU, PELALAWAN — Aliansi Mahasiswa Pemuda Pelalawan (AMPP) kecewa terhadap tiga lokasi Penanaman dan Pembangunan Penguatan Tebing secara Ekohidrolika yaitu di Kelurahan Teluk Dalam, Desa Tanjung Sum, dan Desa Teluk Bakau kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan.
Dalam keterangan persnya Koordinator Aliansi Mahasiswa Pemuda Pelalawan (AMPP) Hendra Zulfikar menyampaikan adanya dugaan kejanggalan atas pengerjaan proyek tersebut. Hal itu berdasarkan data fisik yang diperolehnya.
“Kami melihat kondisi fisik dilapangan atas Pembangunan Penguatan Tebing secara Ekohidrolika itu sangat memprihatinkan, dan tidak sesuai harapan. Proyek ini terkesan asal jadi dan lemah pengawasan, sehingga kami duga ada kecurangan (Korupsi -red) disini,” jelas Hendra kepada wartawan, Jum’at (13/01/2023).
Pembangunan Penguatan Tebing Secara Ekohidrolika yang dikerjakan oleh tiga perusahaan pelaksana yaitu CV. Berkah Usaha Bersama, CV. Robi Brothers, CV. Difani Jaya Mandiri. Menurut Hendra perusahaan itu diduga sengaja mengambil keuntungan dibalik lemahnya pengawasan dari pemerintah.
“Tak sedikit uang negara yang dikucurkan untuk pembangunan Penguatan Tebing secara Ekohidrolika itu. Nilainya miliaran rupiah, untuk CV Berkah Usaha Bersama (Rp.1.666.101.710,00) CV Robi Brother (Rp.1.606.583.433,00), CV Difani Jaya Mandiri (Rp.1.602.170.995,00),” sesalnya.
Mengingat pembangunan itu sangat penting, Hendra mengatakan AMPP akan menggelar aksi unjuk rasa di Kejaksaan Negeri (Kejari) Pelalawan pada pekan depan.
“Minggu depan kami akan menggelar aksi unjuk rasa di Kejari Pelalawan agar segera melakukan audit pada Pembangunan Penguatan Tebing secara Ekohidrolika di Kecamatan Kuala Kampar tersebut, sekaligus mendesak Dinas PUPR untuk membuka secara transparan atas pembangunan itu,” pungkasnya.***rfm/tim