PERSADARIAU, BANDA ACEH — Dalam memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke 78, Pengurus Ikatan Fisioterapi Indonesia Daerah Aceh dan Cabang Kota Banda Aceh menggelar skrining vertigo di Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Jumat (18/08/2023).
Ftr. Armuliadin, S.Kes., M.K.M selaku Koordinator mengatakan kegiatan ini diikuti oleh 26 Fisioterapis dari rumah sakit pemerintah, swasta dan praktik mandiri di Banda Aceh dan Aceh Besar.
Vertigo merupakan sensasi berputar di dalam atau di luar kepala yang tiba-tiba, seringkali dipicu karena menggerakkan kepala terlalu cepat. Hal ini disampaikan oleh Ftr. Fithriany, SMPh., SST., SE., M.K.M salah seorang senior Fisioterapi saat melakukan pemeriksaan.
Yang paling penting untuk diketahui, vertigo bukanlah jenis penyakit kronis ataupun berbahaya. Melainkan sebuah kondisi di mana tubuh sedang mengalami beberapa gejala dari sebuah penyakit yang diderita. Biasanya kondisi seperti ini bisa menyerang siapa saja, terutama untuk mereka orang dewasa.
“Ada banyak tes yang bisa dilakukan, namun disini kami memilih tes fukuda untuk melihat seseorang terindikasi mengalami vertigo atau tidak,” ujar Fithriany.
Maisarah, S.Fis., M.Kes yang merupakan Wakil Ketua IFI Provinsi Aceh dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh yang telah memberikan kesempatan kepada para Fisioterapis untuk bersilaturahmi dan melaksanakan pengabdian masyarakat di Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh.
“Alhamdulillah, kami melihat respon dan antusias dari pegawai dinas sangat baik dan luar biasa, dimana ada sekitar 45 orang yang hadir dan mengajukan diri untuk dilakukan pemeriksaan dan dari pemeriksaan tersebut ada beberapa orang terindikasi mengalami gangguan vertigo,” ujar Maisarah.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Lukman, SKM., M. Kes dalam sambutannya yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Nita Adlina, S.ST., M.Si menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh fisioterapi. Beliau berharap kedepan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat terus berlangsung dan juga dilaksanakan juga di desa – desa yang ada di Banda Aceh.
“Kami dari Dinas Kesehatan, selaku pembina dari organisasi profesi kesehatan yang ada di Banda Aceh sangat menyambut baik kegiatan yang sangat bermanfaat ini, dan Harapan kami organisasi profesi dalam hal ini IFI, bisa bersinergi dengan Puskesmas – Puskesmas yang ada di Banda Aceh untuk melakukan kegiatan ini di masyarakat atau di desa – desa yang ada di Banda Aceh,” pungkas Nita Adlina.
Fisioterapi sendiri adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan/atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak-fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (physics, electrotherapeutic, mekanik, pelatihan fungsi, dan komunikasi).(*)