PERSADARIAU, PEKANBARU – Giat patroli Tim Dinas lingkungan hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau di dua desa pada Selasa (28/3/2023) lalu, yaitu Desa Sungai Rambai dan Desa Sungai Sarik, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, pihak kehutanan mendapati areal kawasan hutan sudah dalam kondisi terbuka dan diindikasikan untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit oleh kelompok tani Kejayaan VIII Koto Setingkai.
Pada saat Tim Polhut sedang berpatroli dilapangan, Tim awak media langsung mendapat laporan dari masyarakat tentang adanya razia oleh pihak kehutanan.
” Ada razia bang dari orang kehutanan sekarang di Sungai Sarik, ada alat berat juga yang kena razia, punya warga desa lubuk agung namanya Iwan,” kata salah satu warga setempat kepada jurnalis Persada Riau dalam sambungan telepon pada Selasa (28/3/23) malam sekitar pukul 22.30 wib.
Berbeda dengan pengakuan Robi ketua tim Patroli, yang mengaku tidak menemukan adanya alat berat pada saat itu. “Kami tidak ada menemukan excavator,” kata Robi kepada wartawan saat ditemui diruang kerja Kasat Polhut, Ngadiyana, Rabu (29/3/2023) siang.
Sementara itu, Tim awak media yang berada dilapangan terus menelusuri terkait excavator yang diduga tertangkap basah namun tidak dilakukan penahanan oleh Polhut. Rumor yang beredar di masyarakat mengatakan adanya ‘uang rokok‘ yang diberikan oleh pemilik alat berat kepada oknum petugas saat itu.
Konfirmasi pun kembali dilayangkan kepada Kasat Polhut terkait rumor tersebut, “Saya sudah tanyakan pada anggota, jawabannya tidak ada mas,” balas Ngadiyana dalam pesan WhatsApp, Rabu (29/3/2023) pada pukul 17.00 wib.
Terpisah, Kepala Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan pada KPH Kampar Kiri, Dony Sumantri, juga mengatakan bahwa tidak ada menerima suap seperti dalam rumor yang beredar. Namun, dari Dony terkuak ada perbedaan keterangan hasil patroli yang mereka laksanakan.
” Tidak ada bang kami meminta dan menerima uang senilai 3 juta rupiah. Excavator itu kami temukan dekat lahannya Bogan dan sedang berjalan menuju lokasi yang dikelola Bahar. Kami perintahkan kepada pemiliknya beserta operator harus mengeluarkan alat berat itu malam ini juga,” ujar Dony pada media ini, Rabu (29/3/2023).
Taklama setelah konfirmasi tersebut, oknum wartawan inisial AH alias IN menghubungi media ini, setelah menerima bocoran isi konfirmasi Persada yang dikirim kepada Kasat Polhut DLHK Riau melalui pesan WhatsApp.
” Bang, siapa yang bilang sama abang ada uang rokok senilai 3 juta rupiah untuk orang KPH. Tadi Dony KPH bilang sama saya, katanya abang yang konfirmasi sama kehutanan,” tanya AH alias IN ingin tahu.