PERSADARIAU, PELALAWAN — Ramai jadi perbincangan terkait ditemukannya anak kurang gizi yang tidak bersekolah di ibukota Kabupaten Pelalawan, Riau menarik simpatik banyak pihak.
Sebelumnya tokoh Riau Abdul Hamid memposting sedang bersama dua orang anak penderita gizi buruk dihalaman Facebook nya. Kini aktivis Mahasiswa Pelalawan Raihan Afrinal Dumaianta pun ikut menyuarakan keprihatinannya atas kinerja pemerintah setempat.
Dirinya menanyakan kinerja dari Lurah Pangkalan Kerinci timur yang terkesan tidak peduli terhadap kondisi warganya.
“Tentu kami mempertanyakan kinerja dari Lurah Kerinci Timur, bagaimana bisa di wilayah yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya lepas dari perhatian, apalagi ini masalah kurang gizi dan putus sekolah,” ucap Raihan.
Keluarga Sholeh sendiri sudah puluhan tahun menjadi warga pangkalan kerinci timur, anak Sholeh yang bernama reza yang kini berusia 10 tahun bahkan baru masuk kelas 1 (satu) sekolah dasar.
“Pemerintah terus menggalakkan program wajib belajar 12 tahun, akan tetapi adik kita reza yang sudah berumur 10 tahun baru memasuki kelas 1 SD, itu berarti tidak ada perhatian dari pihak kelurahan untuk meninjau warga warganya,” sambung Raihan.
Demisioner kordinator Daerah BEM Seluruh Riau ini menambahkan kepemimpinan lurah kerinci timur yang sekarang sangat buruk di pandangan masyarakat kelurahan kerinci timur.
“Sudah banyak kasus yang menjadi viral dibawah kepemimpinan pak lurah Ridho Alfadha, dari pelayanan yang buruk dan sempat viral di media sosial, terkait persampahan yang belum terselesaikan dan terlebih sikap arogan yang ditunjukkan oleh lurah kerinci timur kepada masyarakat,” ucap Raihan.
Raihan juga meminta Bupati Pelalawan untuk mengevaluasi lurah Kerinci timur agar perhatian terhadap lingkungan kerinci timur dapat menyeluruh.
“Kami minta kepada bupati Pelalawan bapak H. Zukri Miran agar dapat mengevaluasi kinerja dari Lurah Pangkalan Kerinci timur, kalau tidak dapat menjalankan tugas dengan benar kami minta bapak lurah tersebut diganti dengan yang lebih kompeten,” tutup raihan
Lurah Kerinci Timur, Ridho Alfadha, SSTP., M. Si menanggapi santai kritikan aktivis muda tersebut yang menyindir kinerja dirinya yang dinilai abai terhadap masyarakat.
Alumni IPDN itupun membeberkan pihaknya telah setahun berjalan ini menjalankan delapan program inovasi unggulan.
” Kalau untuk ini (program inovasi), sudah berlangsung 1 tahun, dan bisa kita bandingkan dengan Kelurahan se-Riau,” ujarnya.
(FA)