PERSADARIAU, PELALAWAN — Sikap oknum pejabat publik yang anti kritik menuai beragam kontroversi di Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan.
Sebelumnya heboh dimasyarakat adanya pemberitaan oknum pejabat publik yang ingin melaporkan aktivis dan pers kedalam meja hukum dengan dalih pencemaran nama baik.
Permasalahan bermula dari tidak terimanya oknum tersebut dikritik oleh aktivis muda Raihan Afrinal Dumaianta, berdasarkan dari rilis berita bussernews24.com dengan judul “Sudah viral baru sibuk, selama ini kemana.”
Di berita tersebut aktivis muda yang sudah melanglang buana di dunia keorganisasian mahasiswa ini menanyakan kinerja dari Lurah Pangkalan Kerinci timur terkait kasus viral kurang gizi dan putus sekolah.
“Tentu kami mempertanyakan kinerja dari Lurah Kerinci Timur, bagaimana bisa di wilayah yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya lepas dari perhatian, apalagi ini masalah gizi buruk dan putus sekolah,” ucap Raihan dalam media tersebut.
Tak terima dikritik oknum lurah tersebut malah membalas kritikan tersebut dengan menyebutkan aktivis tersebut dengan sebutan asbunisme, dilansir persadariau.co.id dalam berita yang berjudul “Lurah Kerinci Timur sebut asbunisme, Ridho : itu sensasi saja!.”
“Isi berita itu sensasi saja. Terkait oknum mahasiswa itu. Belajar dulu yang baik untuk analisis masalah, konsep, logic, dan fakta. Belajar dulu beda desa dan kelurahan, belajar dulu beda kelurahan dan Dinas. Jadi gini, jernih lah hati dan pikiran dalam soal publik. Allah subhanahuwata’ala tau, mana yang tulus mana yang tidak untuk negeri ini, karya dan waktu yang akan membuktikan. Ini pesan saya untuk oknum mahasiswa itu, dan rajin membaca, serta belajar. Kalau IPK kuliahnya lebih tinggi dari Saya dulu, saya kasih hadiah. Datang aja ke kantor Lurah. Saya janji deh. Saya jelaskan, itu bukan Gizi Buruk, ahli Gizi sudah bicara, Puskesmas sudah bicara kami mendengar argumen bukan sentimen oknum, kami mendengar Akal bukan bunyi bunyian dan soal pelayanan, 2022 lalu, kami mendapatkan penghargaan dari Pemda Pelalawan dan juri dari Kementerian, dalam lomba kinerja dan inovasi, Alhamdulillah Kerinci Timur mewakili Kecamatan Kerinci, 6 bulan saya di kerinci timur, saya persembahkan penghargaan untuk Kerinci Timur sebagai Lurah dan Kelurahan kinerja baik dan inovatif 2022,” ujar oknum tersebut dalam media yang rilis tanggal 26 Juli 2023.
Oknum lurah tersebut juga mengatakan sudah menggali informasi terkait Raihan melalui RT/RW di Lingkungan tempat Raihan tinggal, dan dari informasi tersebut dirinya mengatakan Raihan tidak peduli terhadap lingkungan dan apatis.
”Saya paham, dibalik oknum itu ada aktor atau shadow Playernya yang sentimen, semenjak saya tepis isu gizi buruk itu. Saya tidak kenal seorang Mahasiswa itu, tidak pernah ketemu. Saya telfon RWnya, RW nya gak kenal dia. Saya sering ke GSA dalam kegiatan masyarakat, tapi dia saja di lingkungannya gak aktif. Apatis, tidak peduli. Terus kok bisa menilai dengan selera saja ? Lagian, itu bukan Gizi Buruk, ahli Gizi sudah bicara, Puskesmas sudah bicara. Kami mendengar argumen. Bukan sentimen, kami mendengar Akal bukan bunyi bunyian. Dan soal pelayanan, 2022 lalu, kami mendapatkan penghargaan dari Balitbang dalam lomba kinerja dan inovasi.” Ucap oknum tersebut dilansir dari media tvnyaburuh.com dengan judul “Menepis Asbunisme dari Oknum Mahasiswa Pelalawan, Lurah Kerinci Timur Angkat Bicara Terkait Isu Gizi Buruk dan Anak Putus Sekolah Yang Viral“.
Terkait berita dirinya yang viral di mana mana Oknum Lurah tersebut siap melaporkan aktivis dan pers kejalur hukum dengan dalih pencemaran nama baik.
“Jadi kalau itu tak bisa dihapus, saya akan menaikkan ke pasal pidana. Kita pakai jalur hukum. Pencemaran nama baik. Sebab segala tuduhan itu tak betul, Saya ingin Raihan minta maaf sama saya. Jika tidak akan saya perpanjang, pengacara sudah saya telpon, akan saya bawa ke pasal pencemaran nama baik,” ucap oknum tersebut dilansir dari eranusanews.com dengan judul “Gaduh Saat Dikritik, Lurah Kerinci Timur Minta Aktivis Muda Raihan Minta Maaf, Ini Kata Ketua PWMOI Pelalawan.” Tanggal liris 26/07/2023.
Di sisi lain, Raihan Afrinal Dumaianta aktivis Mahasiswa Pelalawan mengatakan dirinya mengkritisi kinerja oknum lurah tersebut berdasarkan berita yang viral.
” Seperti yang saya sampaikan di media beberapa waktu lalu, saya mempertanyakan kinerja dari oknum Lurah tersebut, kok bisa ada temuan warga yang mengalami gizi buruk dan putus sekolah di wilayah kerja beliau, kemana beliau selama ini?, Disitu jelas saya mempertanyakan kinerja bukan menyerang,” ucap Raihan
Aktivis Mahasiswa Pelalawan yang selalu bergerak dalam sosial kemasyarakatan ini menyayangkan sikap yang diambil oleh oknum tersebut yang lebih memilih untuk menyerang secara personal dari pada menjawab pertanyaan kritikan dari dirinya
“Kita sangat menyayangkan sikap yang diambil oleh Oknum tersebut, jelas seperti yang saya sampaikan tadi bahwa saya mempertanyakan kenapa bisa ditemukan ada warga yang mengalami gizi buruk dan putus sekolah di wilayah kerja beliau, bukannya menjawab pertanyaan saya beliau malah mencari pembelaan sampai sampai menggali informasi pribadi saya, tentu ini sangat membuat saya tidak nyaman.”
Ditanya terkait statement oknum lurah yang menyebut RT/RW yang tidak kenal serta menyebut dirinya apatis, Demisioner Presiden Mahasiswa tersebut langsung tersenyum heran.
“Saya tinggal dilingkungan tersebut dari kecil bang, masa – masa kecil saya juga saya habiskan di lingkungan tersebut, mungkin RT/RW lebih mengenal orang tua saya, karena saya fokus gerak di lapangan jadi kurang sering stay di rumah, kalau terkait saya disebut apatis ya gimana ya hehe, tentu sejatinya sebagai seorang aktivis mahasiswa kita dituntut untuk peduli terhadap persoalan yang terjadi di masyarakat, kan tak mungkin saya sampaikan apa saja yang telah saya lakukan?,” ucap Raihan.
Melihat sikap arogansi yang dimunculkan oleh oknum Lurah, Demisioner kordinator Daerah BEM SE Riau ini mendesak Bupati Pelalawan untuk segera meng evaluasi oknum tersebut.
“Tentu dengan sikap beliau ini menunjukkan bahwa beliau anti kritik, dan seyogyanya sebagai pejabat publik harus terima dikritik selagi kritik itu tidak menyerang personal, dengan sikap beliau ini tentu akan mencoreng nama baik dari Bupati Pelalawan, karena Pak bupati juga pernah ber statement bahwa Pemerintah Kabupaten tidak anti kritik, jabatan lurah adalah perpanjangan tangan dari pemerintah daerah, apalagi beliau menjabat dibawah kepemimpinan bapak Bupati Zukri, jadi saya minta kepada Bupati Pelalawan bapak Zukri Misran untuk segera mengevaluasi oknum Lurah tersebut, kita tidak ingin kebebasan berpendapat dihalang halangi di negeri Seiya Sekata ini,” Ucap Raihan.
Sambung Raihan, dirinya akan menyurati instansi terkait perihal sikap arogansi yang ditunjukkan oleh oknum pejabat publik tersebut.
“Kita akan melaporkan sikap arogansi oknum tersebut ke kementerian dalam negeri, kita tidak ingin hal ini terulang dan dialami aktivis aktivis ingin mengkritik kinerja dari pejabat publik lainnya,” tutup Raihan.