PERSADARIAU, YOGYAKARTA – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si. mengukuhkan 20 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) pada gelombang I, 16-17 Syawal 1444 H / 06-07 Mei 2023 M, di gedung Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.
Dalam kesempatan tersebut SK Pengukuhan tersebut di terima langsung oleh Ketua Pimpinan Wilayah (PWM) Aceh A. Malik Musa, S.H., M. Hum.
Dalam acara tersebut ada 13 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh menghadirinya, A. Malik Musa, S.H., M. Hum, Ichwanul Fitri Nst S. Ag., M. Kes, Dr. H. Taqwaddin, S.H., S.E., M.S, H. Abrar Zym, S. Ag., M.H, Dr. Ali Abubakar, M. Ag, Dr. Ir. H.M. Zardan Araby, M. BA., M.T., MPU, Dr. H. Aslam Nur M.A, Hermansyah Adnan, S. Ag., M. Sos, Dr. H. Amiruddin Husein, M.A, H.M Yamin, S.E., M. Si, Dr. H. Muharrir Asy’ari, Lc., M. Ag, Dr. Nasrul Zaman, S.T., M. Kes, Taufiq A. Rahim, S.E., M. Si., Ph. D.
Sedangkan 14 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah lainnya akan mengikuti jadwal pada gelombang ke II tanggal 13-14 Mei 2023. Setelah acara pengukuhan dilakukan dilanjutkan dengan kegiatan dialog Idiologi, Politik dan Organisasi (Idiopolitor) yang diikuti oleh 20 PWM termasuk salah satunya PWM Aceh.
Ke 20 PWM yang dikukuhkan oleh PP Muhammadiyah diantaranya PWM Aceh, PWM Riau, PWM Jambi, PWM Sumatera Selatan, PWM Bengkulu, PWM DKI Jakarta, PWM Jawa Tengah, PWM Bali, PWM NTB, PWM NTT, PWM Kalimantan Tengah, PWM Kalimantan Timur, PWM Sulawesi Utara, PWM Sulawesi Tengah, PWM Maluku, PWM Papua, PWM Bangka Belitung, PWM Maluku Utara, PWM Sulawesi Barat, PWM Papua Barat Daya.
Sementara 14 PWM lainnya akan dikukuhkan pada Gelombang ke II diantaranya : PWM Sumatera Barat, PWM Lampung, PWM Jawa Barat, PWM DI Yogyakarta, PWM Jawa Timur, PWM Kalimantan Barat, PWM Kalimantan Selatan, PWM Sulawesi Selatan, PWM Sulawesi Tenggara, PWM Banten, PWM Gorontalo, PWM Papua Barat, PWM Kalimantan Utara, PWM Kepulauan Riau (Wakil Ketua).
Ketua Umum Pimpinan Pusat muhammadiyah Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si.dalam sambutannya menyampaikan bahwa Amanat itu bukan saja organisatoris, tapi juga mejadi responsibility kita kepada Allah SWT. “
ini semua sesuai dengan kadar keimanan kita yang terus ditingkatkan, Pengkhidmatan kita harus ditingkatkan dengan ketulusan, ikhtiar dan ketaqwaan kita sebagai kekuatan untuk mengharapkan keridhaan Allah SWT. Kata Haedar Nashir
hal ini menjadi dasar bahwa Muhammadiyah menjadi organisasi modern terbesar di dunia, gerakan Muhammadiyah Unggul berkemajuan sesuai dengan kondisi daerah masing-masing untuk meningkatkan kemauan secara berkelanjutan.
Semua harus bergerak secara jam’iyah dari semua elemen di persyarikatan mulai dari Pusat, wilayah, daerah, cabang dan rating. Sementara itu Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) mejadi orkestra dalam menjalankan organisasi sebagai gerakan tersistem untuk dan atas nama organisasi.
Haedar Nashir menambahkan lagi, Untuk itu kita harus memposisikan dengan sebenarnya, bahwa organisasi sebagai sebuah sistem ekonomi, budaya dan revitalisasi organisasi harus di lihat dari segala aspek dalam kehidupan realitas kehidupan dan keagamaan.
Laporan : Rizki M